Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Traveling, Travel Blogger, dan Siasat Jalan-jalan

4 Oktober 2016   15:37 Diperbarui: 4 Oktober 2016   16:46 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku-buku tips dan trik praktis yang menggiurkan dengan judul-judul nge-boom laksana "Dahsyat! Keliling Timbuktu Dengan Uang Goceng" atau "Traveling Mumer & Mujur Ala Backpacker", menyusul hadir di hadapan kita dan membelalakkan mata. Demikian pula buku-buku panduan dengan harga jual terjangkau, membentang rayuan untuk bergegas mengemas koper. Lonely Planet pun tak lagi benar-benar sepi di sini.

Platform media sosial yang bebas unjuk eksis dengan aksi-aksi bikin ngiri saudara dan tetangga, tak kalah seru menumpahruahkan banyak bahan bakar motivasi untuk bepergian. Semua itu pada kemudian bak harmoni, membentuk gelombang baru hingga pada akhirnya lengkaplah, di ujung semua ini lahir "spesies" bernama Travel Blogger. Di masa kekinian ini, blogger kategori ini pun eksis menempati tempat istimewa.

Siasat Jalan-jalan Travel Blogger

Produsen, brand, korporasi, institusi—sekadar menyebut beberapa istilah pemangku kepentingan—adalah pendukung utama dalam menerbangkan Travel Blogger ke beragam even di berbagai tempat dan negara sebagai ujung tombak pembagi informasi ala warga biasa (buzzer, influencer, netizen, citizen journalism) dalam menjangkau konsumen secara luas.

Ilustrasi: Pixabay
Ilustrasi: Pixabay
Namun tentu saja, sponsor atau pemilik kapital ini bukanlah segalanya; demikian pula dengan kemampuan swadana bila seorang blogger yang sangat berkecukupan. Travel Blogger sejati tak pernah kehabisan siasat untuk jalan-jalan meskipun saldo tabungan tidak sedang melambung tinggi dan tanggung jawab pekerjaan tidak sedang ringan untuk diselesaikan.

Anda Travel Blogger newbie? “Hijau” dalam memulai dan bersiasat antara menjalani rutinitas hidup dan panggilan untuk menjelajah negeri-negeri? Bukan kendala untuk melakukan langkah-langkah awal, membangun dan menata rekam jejak sebagai Travel Blogger dari level terbawah sekali pun. Untuk mengungkap semua “rahasia dapur” dan “asam garam” tentang ini, paling pas bila kita mengulik tips-trik dn pesan nyata dari mereka.

Donna Imelda misalnya, dalam kesempatan acara Kumpul Blogger Yogyakarta edisi pengujung September 2016, membagikan banyak siasat yang harus ditempuhnya agar tetap dapat eksis hinggap ke mana-mana. Ibu dua putri remaja ini dituntut untuk pandai mengatur waktu dan momentum agar dapat mengharmoniskan tuntutan tugas mengajar sebagai dosen, bepergian untuk kepentingan pribadi, dan perjalanan (liburan) bersama keluarga.

Donna Imelda sedang berbagi pengalaman sebagai Travel Blogger (Foto: @angtekkhun)
Donna Imelda sedang berbagi pengalaman sebagai Travel Blogger (Foto: @angtekkhun)
Ada saat blogger yang berumah di donnaimelda.com dan mengampu website ayopelesiran.com ini tampak “egois” meninggalkan rumah selama berhari-hari memuaskan “ego”nya, namun ia tak luput memberi perhatian besar dan merancang kebersamaan melalui family trip—terutama pada masa liburan sekolah atau libur panjang yang tersedia. Dengan pengaturan seperti ini, status berkeluarga bukanlah kendala, tak mengurangi kesukaannya untuk menengok “dunia lain”.

Tak kalah seru dari itu,  perempuan yang pernah masuk nominasi 10 besar Srikandi Blogger ini juga membagikan siasat dalam mengatur kebutuhan dana. Untuk family trip dalam lingkar tak jauh misalnya, ia menyarankan membawa makanan sendiri dari rumah. Demikian juga pengeluaran-pengeluaran lain yang bisa diatasi. Yang terpenting baginya, bagaimana pelesiran bisa tetap berlangsung, sekalipun tidak keluar kota atau bahkan keluar negeri yang membutuhkan dana selangit.

Prinsip paling mendasar bagi Co-Founder IDCorners.com ini adalah planning, perencanaan. Tetapkan tujuan, itulah hal utama untuk dipikirkan secara serius jauh-jauh hari, karena sangat terkait dengan banyak hal, misalnya transportasi ke tujuan dan di tempat tujuan, besaran dana yang harus disiapkan, serta berbagai pendukung yang menyertainya. Menabung baginya jelas membutuhkan kesabaran. Ia bahkan mewanti-wanti agar Travel Blogger tidak menggunakan dana yang berasal dari kartu kredit.

Kata kunci dari Donna Imelda: Planning (Foto: @angtekkhun)
Kata kunci dari Donna Imelda: Planning (Foto: @angtekkhun)
Gaya liburan adalah soal lain yang harus disiasati. Mau berleha-leha dengan akomodasi mahal dan alat tranportasi serba mudah dan mewah, atau gaya jalan sederhana, pun sebagai backpacker, tentu memiliki konsekuensi berbeda dalam perencanaan keuangan. Donna menyarankan Travel Blogger untuk memegang prinsip dasar, yaitu menyehatkan kondisi keuangan terlebih dahulu disertai pengalokasian yang ketat pada pos-pos pengeluaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun