Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Traveling, Travel Blogger, dan Siasat Jalan-jalan

4 Oktober 2016   15:37 Diperbarui: 4 Oktober 2016   16:46 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blogger Yogyakarta sedang menikmati pembelajaran tentang Travel Blogger (Foto: @angtekkhun)

Di samping itu, tentu ada siasat lain, yaitu menempuh perjalanan tanpa pengeluaran berarti alias dibayari pihak lain. Siapa yang tidak mau? Namun, untuk ini ada catatan kecil bagi siapa pun. Ketekunan dan fokus sebagai Travel Blogger pastinya adalah kunci utama, sehingga berbagai tawaran niscaya akan datang—cepat atau lambat. Donna pun mengakui bahwa ia baru saja bepergian ke negeri jiran, khususnya mengeksplorasi Kuala Lumpur atas undangan pihak Tourism Malaysia. Gratis!

Hal senada, yaitu pentingnya perencanaan, turut digarisbawahi oleh Atanasia Rian yang menjadi narasumber kedua dalam acara yang berlangsung di House of Balcony, Ambarrukmo Plaza ini. Rian, demikian blogger ini biasa dipanggil, mengemukakan bahwa bepergian dengan anak-anak membutuhkan perencanaan lebih matang, baik dari segi biaya maupun fasilitas yang dibutuhkan.

Giliran Atanasia Rian berbagi pengalaman sebagai Travel Blogger (Foto: @angtekkhun)
Giliran Atanasia Rian berbagi pengalaman sebagai Travel Blogger (Foto: @angtekkhun)
Demikian juga bepergian seorang diri atau beramai-ramai, adalah pilihan yang mengandung konsekuensi. Solo traveling tentu praktis, namun tidak demikian bila beramai-ramai. Ada banyak hal yang harus disepakati sejak awal. Jika tidak, kerunyaman bisa tak terhindarkan. Alih-alih mengakrabkan pertemanan dan menikmati keindahan perjalanan, malah persahabatan bisa berakhir dan sepanjang jalan adalah kemuraman tiada akhir.

Sederet pe-er diungkap oleh pemiliki blog kulinerwisata.com ini. Pengumpulan informasi tentang destinasi kita, survei hotel, pantau jadwal penerbangan, atur keuangan sesuai kebutuhan hingga tips-trik packing dan kesiapan dokumen adalah sejumlah hal yang harus diselesaikan sejak dini.

Rasa Aman dan Perencanaan Hidup

Apakah itu semua sudah cukup? Ternyata belum, setidaknya bagi Donna Imelda maupun Atanasia Rian. Ada yang lebih mendasar dari itu namun sering kali luput dari perhatian kita, yaitu mempertimbangkan secara serius perihal berasuransi. Travel Blogger harus memerhatikan asuransi bagi dirinya. Perjalanan tidak selalu bak melangkah mulus di karpet merah. Kesehatan tidak selalu sebelas duabelas dengan para instruktur fitness center. Ada banyak hal yang mungkin terjadi dan merisaukan orang tersayang atau keluarga besar kita. Jangan biarkan mereka menderita risau sementara kita sibuk selfie di negeri asing.

Dalam sesi ini, dua sosok anak muda yang paham mengenai asuransi dari Sun Life Financial Indonesia turut dihadirkan untuk membagikan pengetahuannya bagi blogger yang hadir. Kaiser Simanungkalit yang menjabat AVP Head Of Branding, meletakkan pemikiran dasar yang mungkin tak pernah mencuat di benak blogger. Asuransi, dalam pandangannya, kerap kali disalahartikan sebagai sebuah produk. Suatu barang untuk dijual. Padahal, bukan begitu makna sejatinya. “Asuransi itu bukanlah produk, tapi planning. Perencanaan. Itu sebabnya orang seperti kami tidak pernah menjual produk, melainkan perencanaan,” tegasnya.

Blogger Yogyakarta sedang menikmati pembelajaran tentang Travel Blogger (Foto: @angtekkhun)
Blogger Yogyakarta sedang menikmati pembelajaran tentang Travel Blogger (Foto: @angtekkhun)
Dalam bahasa ringkas, berasuransi berarti memastikan ketidakpastian, karena kita tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi kehidupan di depan beserta berbagai risiko yang akan menyertainya. Alangkah baiknya, demikian anjurnya, risiko-risiko yang tidak mampu kita pastikan dan jagai, kita alihkan ke bentuk asuransi.

Terasa awam akan hal ini? Achmad Emir Farabie, yang menjabat Senior Manager Digital Marketing, memberitahukan sesuatu yang selama ini sangat mungkin luput dari perhatian kita, bahwa ada tempat bagi kita untuk bertanya dan belajar agar paham. Bright Advisor adalah forum yang ia maksudkan. Di sini tersedia edukasi umum, wadah bertanya jawab mengenai asuransi dan soal-soal finansial. Sarana ini disediakan secara gratis untuk diutak-atik dan didalami siapa pun agar lebih pintar.

Mendengarkan uraian di sesi ini, saya mengangguk bahwa terkadang Travel Blogger atau siapa pun, bersikap egois; seolah apa pun yang akan terjadi di depan tidak akan menggusarkan dan merepotkan siapa pun. Padahal setiap kita adalah bagian dari sebuah keluarga, besar maupun kecil. Mereka turut menanggung konsekuensi atas apa yang akan kita perbuat: baik melakukan perjalanan jarak dekat maupun ke luar negeri; dalam rentang satu-dua hari maupun hitungan minggu.

Memikirkan ini di ujung tulisan, rasanya, well... saatnya kita, Travel Blogger atau bukan, dijauhkan dari sifat dan sikap impulsif. Spontanitas itu kerap dibutuhkan dan dapat memperkaya hidup, namun tindak impulsif semata tidak hanya membuka peluang  lebar untuk merugikan diri kita sendiri, melainkan juga akan merepotkan banyak orang dan banyak pihak. Iya, kan? Mari jadi Travel Blogger yang bijak []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun