Dengan segala hormat kepada Presiden Jokowi, saya ingin mengungkap sedikit kekecewaan terpendam kepada beliau. Sebagaimana kita ketahui, beliau sangat memalingkan perhatian ke wilayah timur, khususnya tanah Papua. Terlihat jelas sejak beliau berstatus calon presiden (capres) yang sedang berkampanye, hingga memangku jabatan Presiden. Dalam catatan saya, tidak kurang beliau telah lima kali berkunjung ke sana. Desember 2014, Mei 2015, Desember 2015, serta awal dan akhir April 2016. Tapi, sekali lagi, tapiii... tak sekali pun beliau mengajak saya ke sana.
Ya sudahlah, abaikan saja, memangnya saya ini siapa sehingga perlu repot-repot dimasukkan ke dalam daftar orang-orang yang perlu diajak naik pesawat biru muda ke sana. Paling juga nama saya hanya tercantum dalam “konsep undangan iseng” yang belakangan ini banyak beredar di grup-grup WhatsApp. Untunglah saya cukup sabar dan berlapang dada, dan keberuntungan tak bisa dihalangi. Jika saatnya telah tiba, dia pasti akan menyapa saya.
Selama dua hari ini, ya hari ini dan esok, rasa penasaran saya akan tanah Papua akan sedikit terobati. Sepotong surga keberagaman budaya Papua yang eksotik akan hadir di Yogyakarta. Melalui kerja tekun Keluarga Mahasiswa Papua Universitas Gadjah Mada (KEMGAMA) sejumlah acara menarik dalam event berskala nasional dapat dinikmati oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya pada Kamis dan Jumat, 2-3 Juni 2016.
Bertajuk #BicaraPapua: Meneropong Papua dari Kacamata Budaya Papua, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai sajian acara untuk memperkenalkan beragam budaya yang tumbuh dan eksis di tanah Papua. Pameran seni dan budaya Suku Kamoro akan mengemuka usungan, diiringi perbincangan yang akan menghadirkan antropolog senior Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) serta perwakilan PT. Freeport Indonesia.
Tim Alenia Pictures dikomandani oleh Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen akan berbagi dan menyajikan film dokumenter kebanggaan mereka, "Alenia's Journey Uncover Papua". Pasangan ini sudah tidak asing lagi dalam berbicara tentang Papua melalui media film. Dua dari tujuh film yang telah diproduksi dan hampir semua disutradarai oleh Ari Sihasale yang berdarah Papua, bertutur tentang anak-anak Papua, yaitu "Denias, Senandung di Atas Awan" (2006) dan "Di Timur Matahari" (2012).
Tidak semua acara tampak berat, yang berkesan ringan dan menghibur, tak luput melengkapi paduan sajian. Misalnya saja performancePaceNogei yang melibatkan Michael,Nobo dan Stephen serta pertunjukkan yang mungkin akan menjadi favorit penonton, yaitu Stand Up Comedy Ala Papua (Mop). Oya, bagi pengunjung yang menyukai aktivitas fotografi, telah disiapkan ajang "Instameet Bicara Papua".
Jadi, tak perlu berpanjang kata lagi, haloo Kompasianer... jumpa kita di sana? Saling sapa dan “halo-halo” kita yaa.