Toh kalo liat balapan kan lebih jelas melalui TV. Ketika ada kesempatan ke Sepang, saya datang. Ternyata pengalaman yang saya dapatkan itu luar biasa. Liat balapan itu adalah puncaknya, tapi suasana menjelang balapan dan suasana heboh penonton di Sepang itu nggak terlihat di TV. Apalagi bisa melihat para pembalap itu dari dekat. Jadi, datang ke Sepang menjadi agenda tahunan saya, setidaknya sampai 2016 saat kontrak Rossi di Yamaha berakhir. Kalo Rossi udah nggak balapan, ya saya nggak datang ke Sepang lagi, hehehe.
[caption caption="Foto: Dok. Yayat. Digunakan dengan izin."]
Tips Murah-meriah Menonton Langsung
Dari posting dan foto-foto, tampaknya Mbak Yayat pandai deh memaksimalkan momentum ke Sepang 2015. Boleh ngasih tips supaya yang berangkat dengan ongkos sendiri bisa “impas”?
Saya ke Sepang murni ingin nonton balapan, jadi untuk jalan-jalan ke seputaran Kuala Lumpur saya lakukan kalau lagi senggang aja. Sebelum berangkat saya sudah cek acara apa aja yang diadakan dan jam berapa. Yang wajib saya ikuti adalah acara Meet and Greet dimana kita bisa minta tanda tangan para pembalap dan bertatap muka dengan mereka, lalu Pit Lane Walk saat kita bisa jalan-jalan ke Paddock para pembalap. Patokan acaranya bisa dilihat di website-nya. Agar bisa murah meriah, pertama adalah cek jadwal race, lalu segera pantau tiket promo.
Setelah tiket promo didapat, beli tiket MotoGP saat early bird. Harga tiket early bird dibuka sejak Maret hingga 30 Juni; selisihnya bisa 200 ribuan dari harga normal. Setelah itu cek hotel-hotel murah. Lokasi yang biasa ditempati para penggila MotoGP itu di Bukit bintang, china town, dan KL Sentral. Sesudah itu cek transportasi. Lebih enak kalau ada rombongan, jadi bisa sewa mobil yang bila dihitung akan lebih murah dan jemputnya pun dekat dari lokasi hotel. Setelah itu kumpulian uang buat makan, jajan, dll.
[caption caption="Bersama fans dari negara lain (Foto: Dok. Yayat. Digunakan dengan izin)"]
Ehm, boleh nanya... sejak kapan jatuh cinta pada Si Oci-46?
Sejak 2002, begitu liat MotoGP langsung tertarik sama rider ini. Kenapa? Karena aksi dia menghibur. Kalau dia menang, ada saja ulahnya yang lucu-lucu. Sudah gitu, prestasinya juga ruuuaarrr biasa. Menang mulu. Kalo tampang ganteng sih relatif ya. Saya bisa bilang kang Oci ganteng tapi bagi orang lain kang Oci itu tampan, ya saya bisa apaaaa hahahah. Terus dia juga dari Italia, soalnya saya nggak suka rider Spanyol, hhihihihi.
Bukannya banyak pebalap lain yang lebih ganteng? Memangnya enggak pernah pindah ke lain hati?
Passion kang Oci tuh balapan, jadi balapan bukan sekadar pekerjaan buat dia. Itu terlihat saat dia ngacir di trek. Bawaannya enak saja dilihat. Rossi juga pembalap yang mau ambil risiko pindah ke tim lain. Enggak stay di satu tim saja. Ini perlulah buat seorang pembalap karena dengan begitu dia bisa menilai kemampuannya di motor lain. Terus Rossi juga seorang rider yang humble, nggak pernah sombong bila diajak foto bareng, dan pastinya ramah dan murah senyum. Saya nggak pernah pindah ke lain hati. Nggak ada rider yang se “awesome” kang Oci.