"Kita masih akan jumpa?" tanyanya. Kali ini dengan wajah agak jengah. Bukan Kimiko banget deh.
"Tentu, aku akan melakukan yang terbaik di tanah air dan berharap diizinkan Tuhan untuk kembali ke sini menempuh S3," jawabku.
“Kau akan melupakan aku?” tanyanya. Kali ini ia kehabisan energi untuk menggerakkan wajah ke arahku.
Kali ini aku menjentikkan telunjuk ke jemarinya. “Bagaimana mungkin?” ucapku retoris.
“Apa hal terakhir yang ingin kau lakukan?” tanyanya. Kali ini ia hendak mencairkan suasana, tetapi tampak benar bahasa tubuhnya amat amatir.
“ Hm... apa ya? Kayaknya ramen-miso Sapporo deh.”
Ia gegas mengangguk setuju.
“Nah, sekarang apa hal terakhir yang ingin kau tanyakan tentang Indonesia? Aku yakin bisa menjawab lebih dari Google,” sergahku.
Kimiko melemparkan pandangan jauh ke depan.
“Apakah kali ini kau akan menjawab dengan serius?”
Aku tergelak tanpa mampu tertahan. Untuk kedua kalinya aku menyentuh jemarinya dan menjentikkan telunjukku. “Kyō dekiru koto o ashita ni nobasu na.”