Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi Penggemar RTC]  Nightmare at Dayatland

10 September 2015   21:18 Diperbarui: 11 September 2015   00:41 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sampai muncul saudara tiri kami bernama Ella. Dia cupet, curang, culas bak ayahnya yang mantan tukang las!" sambung Drizella disertai emoji semburan api godzilla.

"Itu sebabnya orang-orang sekampung kami memberinya nama hina-dina Cinderella!" Tampak emoji Anastasia membuang muka dan membuang ludah jijik.

"Tap... tap... tapi bagaimana aku bisa menolong kalian?" tulis Alice. "Aku tak mungkin pergi ke Dayatland, karena cuti bolos sekolahku sudah habis. Lagi pula, aku takut banget sama Dayatland.

"Jangan khawatir, teteh Alice," tulis “Anastasia Asik Bingitz”.

"Unduh file berikut dan ikuti petunjuknya," tulis “Drizella Ayank Deh”.

Sesaat kemudian masuklah file dengan kode nama file "@#$%&*(X*&^%$##$%^&(&^%". Alice mengunduh dan membacanya dengan wajah kian pucat dan tangan getar-gemetar bagai hape getar.

* * *

Malam Jumat tanggal 13 bulan 13 tahun 2013. Alice mengendap-ngendap ke gudang tua di belakang rumahnya. Di tungku yang cukup besar, ia membakar sekilo menyan yang disiram sejerigen darah ayam hitam. Sesuai saran kementerian ESDM, ia menuangkan Pertalite secukupnya ke atas tumpukan menyan itu. Lalu, lalu, blas-blussssss! Asap putih nan pekat membubung tinggi memenuhi gudang. Pertalite dengan oktan 90 yang bagus punya, membuat asap putih itu terlihat bening. Alice bisa melihat jelas ke balik kumparan asap yang menari-nari itu.

Lalu, samar dan samar dan samar nongollah bayang-bayang sebentuk wajah cantik jelita milik Cinderella. Gadis muda itu tampak sedang berada di tengah-tengah pesta meriah di istana raja. Terdengar musik dangdut menggema, menggetarkan jendela-jendela kaca. Dari bayang-bayang, gadis itu tampak sedang merem-melek berjoget bersama pangeran bungsu yang tampan.

Tak mau gagal fokus, Alice terus mengikuti gerak Ella hingga gadis itu iseng banget bermain petak umpet di halaman istana bersama pangeran dan dayang-dayangnya. Sesuai skenario yang tertulis di dalam file yang di unduhnya, pada saat Unyil yang jadi kucing, Alice memasukkan kakinya ke dalam kumparan asap. Dan... brakkk!!! Kakinya berhasil menyandung lari Ella. Gadis cantik nan muna itu jatuh terjerembab. Dalam sekejap, Alice menyambar satu sisi sepatu kaca yang tergeletak tak jauh darinya. Lalu dengan sekuat tenaga ia membebaskan diri dari belitan asap, menaruh sepatu itu di atas tatakan, dan mengayunkan martil yang dipinjamnya dari Thor untuk meremukkan sepatu itu.

Praaannnggg!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun