Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Copa America 2015: Argentina, Take It or Leave It

5 Juli 2015   01:27 Diperbarui: 5 Juli 2015   01:27 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Copa America 2015 akan mencapai puncaknya di Estadio Nacional Julio Martínez Prádanos, Santiago, Minggu (5/7) dini hari. Argentina akan menjalani ujian terakhir melawan Chile atas prediksi akan mengenakan mahkota juara dari antara para kandidat favorit bahkan sebelum perhelatan ini bergulir.

Tak ada alasan kuat bagi skuat "La Albiceleste" untuk takluk dari barisan "La Roja" dalam perjumpaan yang akan dipimpin oleh wasit Wilmar Roldan. Potensi dan ambisi tim menempatkan Gerardo "Tata" Martino bukan saja sebagai pelatih, melainkan arsitek yang harus membangun ketajaman dan keganasan tim agar di ujung laga mampu menaikkan para pemain ke podium pesta kemenangan.

Rekam Jejak

Tata tidak sendirian, ia didukung oleh rekam jejak dan catatan sejarah Argentina. Jika kita mengacu pada peringkat resmi federasi sepak bola dunia (FIFA), Argentina menempati peringkat ketiga setelah Jerman dan Belgia. Sementara Chile harus berpuas diri berada di posisi ke-19.

Fakta kedua menunjukkan bahwa dalam 12 kali perjumpaan kedua tim di lapangan hijau, Argentina tampil perkasa dengan perolehan delapan kali kemenangan. Chile harus menerima kenyataan bahwa mereka baru sekali merayakan kemenangan, selebihnya harus cukup berbahagia dengan tiga kali imbang.

Fakta ketiga, dalam konteks ajang Copa America, Argentina tercatat telah mengoleksi 14 gelar juara. Kebahagiaan ini belum mampu dialami satu kali pun oleh Chile. Chile belum pernah menang atas Argentina; lima kali berakhir imbang dan 19 kali menelan kalah. Sebagai pelipur lara, Chile dihibur dengan dua kali menempati posisi ketiga usai dikalahkan Paraguay (1979) dan Uruguay (1987).

Statistik Head-to-Head

Bagaimana lini pertahanan kedua tim? Tampaknya Argentina dan Chile akan mempertontonkan kehebatan yang berimbang. Kedua tim sama-sama telah mencatat tiga kali clean sheets, tapi Argentina lebih unggul dalam selisih minim kebobolan (3-4). Di sisi lain, Chile memenangkan skor tekel (78,7%-74,7%) tetapi kalah dalam perkara duel (50,2%-55,2%).

Dalam hal mengalirkan bola menuju ujung tombak, Argentina tercatat unggul atas Chile dalam hal cross accuracy (33,3%-27,5%) dan hanya kalah tipis dalam urusan dribel (58,1%-59,5).

Beranjak ke lini serang, harus diakui bahwa Chile mengungguli Argentina dalam torehan gol (13-10). Namun, Argentina unggul dalam jumlah tembakan terarah target (34-29) dan persentasi akurasi tembakan (55,7%-47,5%). Dengan kemampuan ini, yang tentunya harus didukung penuh taktik untuk menembus lini pertahanan Chile, The Fantastic Four (Messi, Pastore, Aguero dan Di Maria) akan berjaya.

Faktor M

Tata patut berbahagia karena dalam ajang Copa America ini ia didukung oleh Faktor M, yaitu seseorang yang akan berlari sepanjang 90 menit untuk memimpin tim menerjemahkan rancangan kemenangan Argentina. Messi, dialah Faktor M ini. Sang kapten yang kala mengenakan jersey timnas bermetamorfosa dari seorang yang haus asupan assist matang untuk membobol gawang lawan, menjadi inspirator tim.

Di ajang Copa America 2015 ini, Messi tidak tampil sebagai mesin gol sebagaimana kala ia beraksi atas nama Barcelona. Benar bila ia sering disebut "mandul" gol dan menjadi bagian dari kesulitan Argentina untuk bersinar dalam satu dekade terakhir. Benar bila fakta menunjukkan bahwa Messi tidak tercatat dalam barisan kandidat pencetak gol terbanyak. Namun, tak seorang pun yang mampu membantah bahwa ia sudah memainkan peran lain sebagai inspirator serangan dan sedang dalam perjalanan menuntaskan kehausan yang lain, bukan sebagai top score, melainkan merebut trofi juara.

Faktor Psikologis

Chile jelas mendapat dukungan psikologis sebagai tuan rumah penyelenggara Copa America 2015. Ini tentu dibarengi motivasi kuat untuk mencatatkan diri dalam jajaran tim yang pernah meraih gelar juara Copa America. Jika Chile mampu memenangkan duel ini, maka "La Roja" seolah mendapatkan kemenangan ganda.

Di sisi lain, bagi Argentina, inilah saatnya untuk menyamai Uruguay yang telah mengoleksi 15 gelar juara Copa America. Ini juga menjadi momentum terbaik bagi Argentina untuk mengukir prestasi di ranah tertinggi dalam gelaran sepak bola dunia. "La Albiceleste" pernah bersorak karena meraih juara Olimpiade Beijing 2008. Namun tragisnya, terjadi antiklimaks di ajang Piala Dunia 2010. Messi gagal mencetak satu pun gol dan menyerah 0-4 dari Jerman di babak perempat final.

Setahun kemudian di Copa America, saat Argentina menjadi tuan rumah, "La Albiceleste" gagal mencapai puncak. Disusul saat Piala Dunia 2014, Argentina ditekuk Jerman 0-1 di partai puncak. Maka lengkaplah derita Argentina, belum pernah meraih gelar sejak 1993.

Pemicu psikologis lain yang tak kalah serunya, penyerang dari kedua tim masih berpeluang untuk meraih gelar pencetak gol terbanyak. Posisi saat ini ditempati Eduardo Vargas (4), Arturo Vidal (3), dan Sergio Aguero (3).

Skuat Terbaik

Sebagai poin pamungkas, timing sedang berpihak pada Argentina. Tak kurang pengakuan datang dari Tata sendiri, bahwa tim "La Albiceleste" kini adalah salah satu skuat terbaik yang pernah dimiliki Argentina, bahkan menjadi tim kelas dunia. Inilah runner-up Piala Dunia 2014 dan skuat dengan generasi emas yang sedang bersinar di berbagai liga.

Oleh karena itu, tidak berlebihan bila secara rasional Argentina mampu unggul atas Chile dan naik panggung untuk bersorak-sorai selaku juara. Dalam permainan yang sangat ketat sekalipun, kemenangan tipis seharusnya tak luput dari tangan Argentina. Namun semuanya akan berpulang pada Lionel Messi dkk, apakah tekat mereka cukup besar untuk membawa pulang trofi Copa America 2015 ini. {}

Sumber foto: ca2015.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun