Laga di Grup A yang berlangsung pagi ini, telah mengerucutkan posisi dengan Cile sebagai pemuncak klasemen. Dengan koleksi poin 7, Cile menjadi tim yang lolos bersama Bolivia (poin 4), sementara Meksiko memastikan diri gugur dalam penyisihan.
Esok dini hari, giliran tim-tim dalam Grup B akan menentukan nasibnya. Dari antara dua laga, yang akan disiarkan langsung oleh KompasTV, kita akan beroleh laga panas penentuan nasib Uruguay vs Paraguay dan mengharapkan tanding penuh aksi dari tim Argentina saat melawan Jamaika.
Laga 'Final' Uruguay vs Paraguay
Uruguay menempati posisi ketiga klasemen dengan selisih 1 poin dari Paraguay. Karena itu tak heran akan terjadi duel 'final' di Estadio La Portada de La Serena, La Serena untuk menentukan siapa yang layak mendampingi Argentina untuk melaju ke babak lebih lanjut.
Dalam laga yang akan disiarkan pada Minggu (21/6) pukul 01.30 WIB oleh KompasTV itu, Uruguay harus menghadapi cobaan karena sang kapten, Diego Godin, tidak dapat tampil akibat akumulasi kartu kuning yang diterimanya dalam laga sebelumnya. Untuk menyiasati kondisi ini, pelatih Oscar Tabarez harus memutar otak. Diduga ia akan menurunkan pemain muda untuk menegakkan lini pertahanan.
Beban di pundak Uruguay sebagai juara bertahan, akan membuat tim ini mengerahkan segala tenaga. Suntikan mental mereka peroleh berdasarkan pengalaman sebelumnya. Dalam laga final Copa America 2011, saat Uruguay juga berhadapan dengan Paraguay, kemenangan berhasil dipetik Uruguay dengan skor meyakinkan, 3-0.
Patut menjadi perhatian kita adalah pemain bintang Edinson Cavani, yang sampai sejauh ini belum bisa tampil cemerlang menghasilkan gol. Ujung tombak Uruguay dan striker andalan di Paris Saint-Germain (PSG) diharapkan dapat bermain lebih cerdik dalam upaya dilumpuhkan oleh lini pertahanan Paraguay. Duetnya dengan Diego Rolan diharapkan akan membawa Uruguay memimpin atas Paraguay.
Namun, hal sebaliknya bisa menimpa Uruguay apabila Paraguay berhasil membangun sikap mental untuk "menuntut" balas atas kekalahan tersebut dan melicinkan jalan ke perempat final. Selain itu, sebagaimana fakta berbicara, kita bisa mencatat bahwa Paraguay unggul dalam status sebagai tim yang belum terkalahkan. Bermain imbang kontra Argentina dan menang tipis 1-0 atas Jamaika adalah statistik yang lebih baik daripada yang diukir lawannya Uruguay yang bermain seri melawan Jamaika namun takluk di tangan Argentina dengan skor 0-1.
Bagaimana bila dilihat dari sisi kemampuan striker dalam menghasilkan gol? Jelas keunggulan ada di pihak Paraguay yang sudah menyarangkan tiga gol ke gawang lawan melalui Nelson, Valdez, dan Lucas Barrios. Sementara Uruguay hanya bisa menciptakan satu gol Cristian Rodriguez.
Terlihat di laga ini Paraguay akan lebih unggul. Namun keunggulan ini terlalu tipis untuk meremehkan sang juara bertahan Uruguay. Kita akan menjadi saksi subuh dini hari nanti bagaimana duel akan berlangsung dan siapa yang bisa memberikan pembuktian terbaik di lapangan.
Ajang Aksi Argentina vs Jamaika
Sementara itu, laga kedua yang mempertemukan Argentina kontra Jamaika, hampir dapat dipastikan akan dimenangkan oleh Messi dkk. Dalam dua kali laga, Jamaika gagal merebut satu pun poin. Dalam dua pertandingan itu, Jamaika kalah 0-1 masing-masing dari Uruguay dan Paraguay. Namun dalam pertandingan yang akan disiarkan KompasTV pada pukul 04.00 WIB itu, kita berharap mendapat suguhan permainan cantik dari tim Argentina. Melalui kebersamaan yang sudah terbangun, seharusnya kerja sama Messi dan Sergio Aquero kian solid, demikian pula sodoran-sodoran bola dari lapangan tengah.
Di Estadio Sausalito, Viña del Mar, tumpuan mata sepatutnya diarahkan ke Angel di Maria. Mantan pemain Real Madrid yang hijrah ke Manchester United ini memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan pertandingan ini sebagai ajang unjuk diri mengingat kinerjanya di MU menjelang akhir musim mengalami penurunan yang berarti. Ia sempat menyampaikan bahwa perubahan itu terjadi karena ia bermain habis-habisan di timnas dan mengantarkan Argentina ke final. Kini, ia mengenakan jersey timnas lagi, dan berjanji akan tampil dengan semangat itu. "Sejujurnya, aku rela menukar semua yang telah dimenangi sepanjang karier dengan menjuarai sesuatu dengan tim nasional Argentina," ujarnya kepada pers.
Ah, laga yang sayang bila dilewatkan. {}
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H