Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pemburu Asa dan Pemburu Puncak di Grup A Copa America

19 Juni 2015   15:32 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:39 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bola itu bundar"? Ya, tapi ternyata bola juga pandai memainkan drama. Ibarat tengah asyik bermain Monopoli, tiba-tiba permainan diulang dari awal lagi. Itulah yang terjadi di kandang Grup C. Semua tim yang berada di grup ini (Brasil, Peru, Venezuela, dan Kolombia) masing-masing mengoleksi angka 3 poin.

Jika semula Grup B disangka sebagai arena "neraka" karena di sini bercokol tiga tim kuat (Argentina, Paraguay, dan uruguay), maka tak pelak lagi atribut ini digusur ke Grup C. Sementara Grup A tiba-tiba menjadi grup yang "normal". Oleh karena itu, pada Sabtu (20/6) dini hari, akan berlangsung laga eksekusi untuk menentukan tim mana yang akan melanjutkan perjalanannya di Copa America.


Klasemen sementara Grup A Copa America 2015 (Sumber: ca2015.com)

Meksiko vs Ekuador

Di Stadion El Teniente, Rancagua, Meksiko akan menghadapi Ekuador. Keduanya berada dalam dua posisi terbawah klasemen dengan rekam jejak belum pernah meraih kemenangan sejak Copa America bergulir. Meksiko memperoleh dua angka dari hasil jerih lelah bermain imbang saat melawan Bolivia (0-0) dan Cile (3-3). Sementara Ekuador belum menghasilkan poin dari laga melawan Cile dan Bolivia.

Laga ini menjadi seru bagi Meksiko karena skuat asuhan Miguel Herrera ini dalam posisi sebagai pemburu asa. Meksiko harus menang untuk meraih tiga poin guna mengoleksi total 5 poin, kemudian menonton "saling bunuh" di laga kedua Grup A antara Cile vs Bolivia. Sekadar pengingat, Cile dan Bolivia sama-sama mengantungi nilai 4. Meksiko tentu tak berharap kedua tim ini bermain seri, karena jika salah satu tim berhasil menang, maka ia akan berada di puncak dan Meksiko akan naik ke peringkat dua.


Meksiko vs Ekuador akan berlangsung di Estadio El Teniente, Rancagua, disiarkan KompasTV, Sabtu 20/6 pk 03.40 (Sumber: ca2015.com)

Apabila sesuai skenario, maka Meksiko tidak akan terbendung untuk menang. Meski dibayang-bayangi oleh kelelahan dan cedera yang dialami pemainnya, Herrera bertekad untuk melakukan apa pun untuk mengembalikan kekuatan tim. “The only thought we have in our heads is winning, in every way, above every force, to win,” tegasnya saat konferensi pers.

Meksiko didukung oleh statistik atas hasil pertemuannya dengan Ekuador. Dalam catatan pencapaian, dalam 22 laga Meksiko berhasil meraih 16 kemenangan. Kemenangan terakhir Ekuador atas Meksiko tercatat pada 2010.


Pelatih Ekuador Gustavo Quinteros tidak ingin menyerah begitu saja ditekuk Meksiko (Sumber: ca2015.com)

Di sisi lain, pelatih Ekuador Gustavo Quinteros tentu tidak ingin menyerah pada nasib untuk menjadi juru kunci Grup A. Ia dan tim menganggap pertandingan melawan Meksiko ini penting untuk dilakoni sepenuh hati. "It will be an important match... to undo the adverse situation we're in," ujar Quinteros kepada pers. "We could still qualify because we still could mathematically."

Tentu saja bukan matematika, karenanya kita lihat saja bagaimana akhir dari pertandingan ini.

Cile vs Bolivia

Inilah laga pamungkas di Grup A Copa America 2015. Tidak ada pilihan bagi kedua tim ini selain saling mengalahkan pada laga yang akan berlangsung di Estadio Nacional Julio Martínez Prádanos, Santiago de Chile. Bermain seri akan membawa keduanya ke ujung tanduk apabila Meksiko berhasil menekuk Ekuador di laga sebelumnya.


Cile vs Bolivia akan berlangsung di Estadio Nacional Julio Martínez Prádanos, Santiago de Chile, disiarkan KompasTV, Sabtu 20/6 pk 06.00 (Sumber: ca2015.com)

Sebagai tuan rumah dan salah satu tim favorit juara, tak ada yang mengizinkan skuat asuhan Jorge Sampaoli ini untuk kalah. Dukungan penuh dari suporter tentu akan membuat "api tarung" Cile terus menyala. Catatan sejarah enam kali menjadi tuan rumah Copa America tanpa satu pun gelar, harus dipupus saat ini.

Jorge Sampaoli memberi keyakinan bahwa Cile tidak akan mengubah pola permainan. "We will not change our style of play. Our style is not negotiable. We were always attacking versus Mexico and conceded some bad goals. They deserved to equalise. But we will not change," tegasnya.


Pelatih Cile Jorge Sampaoli yakin Cile akan mampu menaklukkan Bolivia dengan gaya yang konsisten (Sumber: ca2015.com)

Namun, apakah Bolivia akan berdiam diri saja? Pelatih Bolivia Maurico Soria akan melakukan antisipasi, meskipun ia sadar bahwa Cile memiliki potensi yang lebih besar. Bolivia memiliki kendala pada kebugaran beberapa pemainnya, tapi mereka tidak akan menyerah. "We will see how Chile line up and then try to play our own game," ujarnya saat konferensi pers.

Bolivia, dan tentu saja Cile, akan memperlakukan pertandingan ini seolah final Copa America 2015. Jika laga berlangsung demikian, maka penontonlah yang dibuat untung karena akan memeroleh tontonan seru. Yuk, kita tunggu aksi mereka. (Data dan image: ca2015.com) {}

Baca Juga Artikel Sebelumnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun