Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kwik Kian Gie Beri Peringatan Dini Kepada Jokowi

10 Februari 2014   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 20176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ojo Mongkok!

Sebagai peringatan kedua, Kwik mengulang ucapan Megawati saat berbicara di acara Mata Najwa di MetroTV (22/1): Jangan mongkok (membusungkan dada). Menyitir ucapan mantan presiden Soeharto, Kwik menyebut "agar biso rumongso, jangan hanya rumongso biso." Untuk memberi komparasi, Kwik kemudian mengisahkan perjuangan Megawati melewati saat-saat sulit pada masa awal terjun ke dunia politik dengan rezim seperti itu.

Eling lan Waspodo!

Melalui butir ketiga ini, Kwik hendak mengingatkan Jokowi untuk mengukuhkan fondasi dasar "eling lan waspodo" dalam setiap langkahnya, untuk kemudian membangun sikap kenegarawanan di atasnya. Untuk peringatan ini, Kwik kembali mengambil teladan Megawati di masa transisi kekuasaan Orde Baru. Saat eforia menghujat Soeharto merebak, Megawti menolak "menari" di atasnya. Ia mengutip seruan Megawati kala itu, ”Stop menghujat Presiden Soeharto” yang kemudian menjadi headline harian Kompas saat itu.

Usai menyampaikan tiga peringatan dini tersebut, Kwik kemudian menulis dua bagian penutup yang mengusung tiga kutipan inspiratif. Pertama, ia menyitir apa yang ditulis Ahmad Syafii Maarif, bahwa kita harus ”waspada dengan mata rajawali, bukan mata kelelawar yang redup pada siang hari, terutama dalam menghadapi godaan dari semua penjuru, di semua lini, termasuk dari lingkungan pengusaha hitam”.

Kedua, Kwik mengutip ucapan orang Belanda, "Het zijn alleen de sterke benen die de weelde kunnen dragen" yang artinya, hanya kaki-kaki yang kuatlah yang dapat mengemban pujian, sanjungan, dan ketenaran.

Ketiga, ia mengingat ucapan Soeharto yang sering mengutip kata-kata mutiara Jawa, "aja kagetan, aja gumunan, lan aja dumeh" yang artinya, jangan mudah terkejut, terheran-heran, dan lantas bersikap sok.

Di sisi lain, sebagai orang Jawa dan dengan rekam jejak panjang terlibat di PDI-P dan eksekutif, kita amat meyakini Jokowi tahu benar apa pesan yang ingin disampaikan oleh Kwik. Seperti berkirim surat, meskipun Kwik tidak menggunakan perangko atau jasa kurir, saya percaya "surat" ini sampai di sebuah alamat di lubuk hati seorang Jokowi.

Semoga bukan seperti Ayu Ting Ting, "surat" Kwik ini tidak tiba di alamat palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun