Atau, mengelus dada atas peringatan yang harus dituliskan demi melindungi bangunan cagar budaya di tikungan simpang empat Tugu ini:
Harus diakui ini bukanlah wajah sejati, bukan esensi dari kota Yogyakarta. Namun apabila kota ini memosisikan diri sebagai kota pariwisata dengan tajuk Never Ending Asia, wajah moreng seperti ini kiranya diberi perhatian serius. Bahkan mungkin tidak berlebihan bila ditetapkan kondisi #DaruratVandalisme. Alternatif lain, mungkin sudah sangat dibutuhkan untuk dibentuk gerakan relawan komunitas #BarengNgecatYogya yang bekerja sama dengan produsen cat tertentu. Atau, Anda punya ide lain?
Dalam suasana #HUTJogja258, inilah kado cinta dari saya, dari seorang warga yang tak jemu-jemu diliputi oleh rasa memiliki akan sebuah kota yang ngangeni ini. Dan sebagai catatan akhir, buat Anda yang pernah mampir atau sempat  mencicipi kehidupan di sini, saya persembahkan lagu ini. Jangan kapok ke Yogya yaaa :)
Catatan: Semua foto dalam artikel ini adalah dokumentasi pribadi penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H