Tanpa mengurangi hormat kepada mantan presiden SBY dan menko serta menteri terkait lainnya, dalam mata awam saya melihat Boediono-lah Sang Master di balik layar.
Pak Boed mungkin adalah wapres paling dicerca sebagai wapres yang tidak "bekerja". Tidak pernah menjadi newsmaker, jarang keluyuran, dan tak pernah gebrak sana-sini, beliau seolah hanya ngendon manis makan gaji buta di Istana Wakil Presiden dan rumah dinas. Bahkan, sempat berkembang dugaan bahwa posisi wapres diberikan kepada beliau tak lebih dari semacam "hadiah" belaka.
Namun, sejak awal saya menaruh praduga, di kantor wapres-lah perekonomian Indonesia dibangun, dikontrol, dan ditumbuhkan. Bukan di tempat lain. Dan, apabila melibatkan kerja tim, Pak Boed-lah sang dirijen. Bukan orang lain. (Mohon koreksi apabila praduga saya ini tidak benar.)
Sejatinya, Pak Boed sudah mendahului Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Plt Gubernur DKI ini mengutarakan bahwa sejak kampanye tugasnya adalah menjadikan Jokowi berhasil, memposisikan diri sebagai staf pribadi Jokowi yang paling dipercaya, dan yang dapat poin adalah Jokowi karena aktor utama cuma satu.
Tentu masih segar dalam ingatan kita bagaimana cara Pak Boed berpisah pada tanggal 20 Oktober lalu. Bukan beliau yang menyambut Jusuf Kalla, melainkan sebaliknya Pak Boed-lah yang bertandang ke Istana Wakil Presiden dan disambut oleh Jusuf Kalla.
Sejak awal, hingga akhir, Pak Boed sudah di posisi itu. Posisi yang diungkap oleh Ahok secara lugas.
Pada saat-saat terakhir, kerendahan hatinya belum juga luntur. Beliau dengan lugas memuji sambutan rakyat untuk pasangan Jokowi-JK. Saya kutipkan penggalan yang ditulis harian Kompas (huruf tebal dari saya):
Mantan Wakil Presiden Boediono mengaku kagum atas antusiasme masyarakat yang menyambut kehadiran Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019, Senin (20/10/2014).
Menurut dia, sambutan yang diberikan masyarakat pada hari ini lebih meriah daripada sambutan warga ketika dirinya dilantik dulu bersama Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009.
Talk less, do more? Serve people with humble? Work hard in silence? Tiada kata lain: Saya sepakat! Dan untuk terakhir kalinya, saya ingin menuliskan hashtag ini di sini: #terimakasihBoediono []
Rujukan:
Boediono - Wikipedia bahasa Indonesia
Pidato Pelantikan, Ketua MPR Puji Keberhasilan SBY
Ahok: Sejak Kampanye, Tugas Saya Buat Jokowi Sukses
Tiba di Istana Wapres, Boediono Disambut JK
Boediono Anggap Luar Biasa Sambutan Rakyat terhadap Jokowi-JK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H