Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jurus Kaya Unik: Ekonomi Pas-pasan? Pakailah LED

21 November 2014   18:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kedua, mengubah cara pandang dan mengelola partisipasi sosial. Dalam bahasa sederhana, dalam setiap pembelian, kita telah menyisipkan sumbangan sosial yang selayaknya dilakukan. Ingatlah, Don’t (just) recycle, think first. Hijau aksimu akan menghijaukan negeri. #jogjahijau menuju #IndonesiaHijau

Ketiga, wujudkan dengan strategi. Sebagai contoh praktis untuk mengakali soal budget ini, tips yang saya gunakan dalam transisi penggunakaan lampu LED ini kiranya mendatangkan manfaat:

1. Belilah di “musim” diskon. Setiap toko besar, bila kita cermati, selalu mengelola diskon secara berkala. Karena itu, sebaiknya Anda menetapkan toko langganan untuk diamati. Akan tiba saatnya mereka menggelar “musim’ diskon lampu LED, seperti yang baru saja saya nikmati.

2. Belilah secara bertahap. Mengganti seluruh lampu secara sekaligus, tentu akan memberatkan budget bulanan rumah tangga kita. Oleh karena itu, belilah secara bertahap. Mengganti satu lampu dalam rentang satu bulan atau lebih, jauh lebih baik karena kita sudah mengambil langkah nyata daripada mengulur-ulur waktu hanya karena melakukan pertimbangan tanpa akhir.

3. Mulailah dari bagian yang berdurasi menyala paling panjang. Dengan demikian, kita benar-benar mengoptimalkan budget dan manfaat. Dalam kasus ini, saya mulai membeli lampu LED untuk penerangan teras rumah, karena lampu di sini paling panjang durasi menyalanya di rumah saya.

Logis, sederhana, dan strategis, kan? Selamat merenungkan, kiranya cahaya 100W memancar keluar dari sharing ini dan menerangi hati kita untuk menjejakkan langkah aksi nyata. []

*Artikel ini didukung oleh Kompas (Klasika), SCP, SwitchAsia, Uni Eropa, dan Kementerian Lingkungan Hidup,

Rujukan:
Diode pancaran cahaya
Iklan LED Philips menyesatkan
LED vs. CFL: Which Bulb is Best?
Comparison Chart LED Lights vs. Incandescent Light Bulbs vs. CFLs
Tulisan: Prinsip Belanja
Philips Terangi Dua Ikon Budaya
Elektrifikasi Indonesia Baru 78%, Philips Kejar 20% Konsumsi LED
2020, Pemakaian LED di Indonesia Tembus 60%

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun