Mohon tunggu...
Khumairo Ainul Mardhiyah
Khumairo Ainul Mardhiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Hama Tambak sebagai Bisnis

18 Juni 2022   20:12 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:15 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki perairan yang begitu luas dari pada daratan. Tidak hanya itu Indonesia juga memiliki sumberdaya alam yang begitu melimpah salah satu pemberdayaan sumberdaya alam adalah dengan budidaya ikan melalui Tambak. Tambak sendiri merupakan kolam berisi air payau yang berada pasa pesisir laut, konon katanya tambak ini ada sejak zaman hindu jawa pada masa majapahit, tahun 1200-1400 (S.M.). Ikan yang di budidayakan pada tambak biasanya meliputi ikan bandeng, udang dan karang.

Salah satu daerah pembudidayaan ikan terletak pada daerah Jawa Timur yaitu kabupaten Sidoarjo. Karena terkenal dengan hasil tambaknya Sidoarjo memiliki julukan kota bandeng dan udang. Dalam budidaya tambak tersebut seringkali petani merasa rugi karena adanya hama yang memakan hasil tambak. Hama merupakan organisme yang merugikan pihak manusia dalam kehidupan sehari hari. Kata hama dapat digunakan dalam bentuk organisme apapun, namun praktik tersebut sering kali digunakan pada hewan.

Hama pada tambak adalah ikan payus, namun tidak selamanya hama itu memiliki penilaian yang buruk pada kehidupan masyarakat. Pasalnya hama ini dikelola oleh masyarakat sekitar sebagai kerupuk yang merupakan sumber penghasilan mereka. Dalam meningkatkan penjualan kerupuk masyarakat mengikuti kegiatan UMKM sehingga produk tersebut mudah didistribusikan keluar daerah atau pulau jawa.

 Bisnis kerupuk ikan payus yang dijalani salah satu UMKM Anggy Jaya mulai tahun 2010. Selama mengikuti kegiatan UMKM pendiri Anggy Jaya seringkali mengisi seminar dibeberapa acara, sehingga dari seminar tersebut memberikan wawasan terkait proses pembuatan krupuk dan pendistribusian nya pada lintas daerah. Penghasilan yang didapatkan oleh UMKM Anggy jaya ini tergantung oleh banyaknya  pesanan tiap tahunnya dan produksi pada krupuk juga tergantung oleh bahan baku. Hal tersebut dikarenakan bahan yang UMKM tersebut gunakan adalah hama yang sulit untuk dibudidayakan pada pertambakan.

Ada beberapa hal yang harus kita ketahui terkait kandungan  hama tersebut, yaitu pada dasarnya ikan payus mengandung 15 macam asam amino, 9 asam amino esensial dan 6 asam amino non esensial. Sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai antioksidan, mengobati tbc, memperlancar sirkulasi pada darah, menyembuhkan penyakit diabetes, memproteksi tubuh agar terhindar dari radiasi dan lain sebagainya.

Ide pengelolahan hama ini sangatlah inspiratif untuk dikembangkan pada lingkungan masyarakat, bertujuan agar masyarakat terinpirasi untuk mengelola sesuatu yang bagi orang lain itu merugikan namun nyatanya memiliki harga jual yang tinggi  dan dari munculnya ide tersebut juga kita harus mendorong pendistribusian adanya karya anak bangsa agar dikenal oleh manca negara. Sehingga apabila produk tersebut dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat luas bahkan manca negara maka akan memperbaiki perekonomian masyarakat jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun