Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ujung Penantian

29 Januari 2021   07:05 Diperbarui: 29 Januari 2021   07:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Gerimis mengundang rinduku padamu. Aku disini setia menantimu, memegang janji Setiani untuk datang dan bersanding denganmu.

Gerimis mengaduk-ngaduk asmara. Karena sebayaku satu-persatu sudah menanggalkan masa lajangnya. Arungi bahtera bersama orang tercinta.

Tapi aku disini masih setia menunggumu. Meski kabarmu hilang entah kemana. Aku masih yakin dengan ucapmu kala itu. Ya, di penghujung malam tahun baru, kau berjanji sembari melukiskan cinta di hatiku.

Satu persatu kumbang datang menghampiri, menyapaku yang layu di makan sunyi. Namu ku tak bergeming, meski sang pangeran yang datang. Karena aku masih setia dengan janjimu.

Hari berganti makin berlalu. Kabar keberadaanmu kian tak terdengar olehku. Inikah jawaban janjimu malam itu. Menyisakan resah dan galau dihatiku.

O, pangeranku ..datang dan hadirlah diujung penantianku, sudah lama aku menanggung rindu dan malu.

Imam Chumedi, KBC-28

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun