Malam menggelayut, lorong menyepi. Angin sepoi iringi malam yang terang. Tak terdengar rintik hujan.
Obrolan warung menghangat. Kesana kemari, mengkritik, menilai sampai memuji.
Berhamburan ide, gagasan, kadang juga sindirinan.
Ah, malam yang panjang nan terang. Bulan indah terpampang. Tak ada lagi gamang. Oh malam yang terang.Â
Mataku masih betah di tengah sepi, menanti Wahyu yang kuimpi. Membaharui kebaikan di tahun ini.
Malam yang terang, aku pun riang. Tak ada muram, tak ada sedih.Â
Aku menantimu, di setiap malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H