Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memadu Kasih

1 Januari 2021   16:13 Diperbarui: 1 Januari 2021   16:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mari memadu kasih, bersamaku penuh welas dan asih, meski tanpa kemeja dan dasi yang rapih, namun kasihku tulus dan putih.

Mari menari di taman asmara, penuh bunga dan suka, mengukir mimpi indah bersama, menyanyikan senandung nadhom cinta, mewarnai isi dunia dengan nafas bahagia.

Bukan sebongkah berlian yang kupunya, bukan segudang harta yang kubawa, Namun kesetiaan yang kupegang, hanya namamu yang ku kenang.

Tak kan kubiarkan tetes air mata membasahi pipimu, tak kan kubiarkan gores luka menyayat di hatimu. Meski perih harus kulalui. Meski hina harus kualami. Tak mengapa, semua atas nama cinta.

Imam Chumedi (KBC-28)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun