Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hujan Deras, Ngaji pun Kandas

29 Desember 2020   17:41 Diperbarui: 29 Desember 2020   18:00 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah beberapa hari ini, di wilayah Brebes diguyur hujan. Hampir tiap sore hari, hujan turun dengan derasnya. Kadang disertai bunyi geledek yang berulang-,ulang. Hal ini membuat banyak orang enggan beraktifitas, apalagi keluar rumah. Mereka lebih banyak berdiam diri di rumah, berkumpul dengan keluarga.

Begitu juga dengan anak-anak. Biasanya tiap sore, di depan rumah ramai dengan anak-anak yang berbusana rapi, siap untuk mengaji. Mereka rata-rata anak tetangga sekitar rumah, ada pula yang datang dari seberang, lain RT.

Dokumen pribadi. Imam Chumedi.
Dokumen pribadi. Imam Chumedi.
Sedikitnya ada 45 anak-anak, tiap hari ngaji di depan rumah. Kebetulan hanya saya sendiri yang mengajari ngaji anak-anak. Jadi, saya bagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama biasanya sore hari, mulai pukul 16.30 wib sampai Maghrib, dan gelombang ke dua biasanya selepas sholat Maghrib hingga tiba waktu sholat Isya.

Gelombang pertama diperuntukkan bagi anak-anak yang mengajinya baru sampai iqro dan Juz Amma. Ada sekitar 25 anak. Sedangkan untuk gelombang dua, dikhususkan bagi mereka yang ngajinya sudah sampai Al-Qur'an. Ada sekitar 20 anak.

Namun sejak datang musim penghujan, kegiatan mengaji sore seringnya libur, karena cuaca yang tidak memungkinkan. Beberapa orang tua anak mungkin khawatir jika hujan deras turun. Selain jalan becek, banjir juga khawatir dengan kondisi tubuh anak. Saya selaku guru ngaji pun memaklumi hal tersebut. Sehingga sudah menjadi hal diketahui para santri, jika hujan lebat dipastikan ngajinya libur. Meskipun sebenarnya saya siap mengajar berapa santri yang datang, ketika hujan tiba.

Dokumen pribadi. Imam Chumedi.
Dokumen pribadi. Imam Chumedi.
Ada beberapa alasan lain, mengapa saat hujan anak-anak ngajinya libur. Selain cuaca, tempat ngaji pun tidak memungkinkan. Ya, secara pribadi saya belum bisa menyediakan tempat yang representatif untuk anak-anak mengaji, sehingga hanya memanfaatkan meja tamu di teras rumah untuk mengaji. Karena terbatas, anak-anak pun bergantian untuk bisa duduk di kursi.

Tragisnya bila hujan deras, kadang membasahi kursi, sehingga basah kuyup tak bisa digunakan untuk tempat mengaji. Saya berharap meski hujan deras mengguyur, anak-anak tetap bisa mengaji di rumah masing-masing, meski tak semaksimal di tempat mengajinya.

Imam Chumedi (KBC-28)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun