Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengelabui

24 November 2020   23:11 Diperbarui: 24 November 2020   23:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada aroma busuk yang tercium dibalik indah perangaimu, ada gelagat kemungkaran yang mulai terendus di balik style religimu. 

Hmm, sejuta cara kau tempuh, beragam tipu muslihat kau rengkuh, mengelabuhi mata-matu koyor yang rabun nan rapuh. 

Satu persatu masuk dalam tipu muslihatmu. Percaya dan mau menuruti kata-katamu. Perintahmu bak sabda. Dijunjung dan dilaksanakan dengan segera. Mengalahkan pesan moral yang dibisikkan keluarga dan tetangga.

Uh, hebatnya kelabuhmu. Sampai tak terpikir sama sekali olehku. Sungguh itu bukan peringaimu. Tapi, semua itu adalah perangai syetan yang telah merasukimu. 

O, kawan hentikan tipu muslihatmu, sudahi saja tipu dayamu, kembali lah ke perangaimu dulu, karena aku rindu pada sosokmu yang menyejukkan dan membanggakan ku, dulu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun