Hal PositifÂ
Oleh karenanya guna mencetak, menciptakan generasi anak-anak yang baik (Islam: Soleh), sesungguhnya harus dengan pembiasaan hal-hal yang positif.Â
Pembiasaan tidak serta merta muncul dengan sendirinya. Semua berawal dari semangat, 'memaksakan sesuatu' sesuai kadarnya demi suatu kebaikan. Dan semua itu harus dimulai dari latihan. Seperti memaksa anak berlatih membaca, menulis dan berhitung sedari kecil, melatih anak untuk rajin sholat dan mengaji dari usia kanak-kanak, Bahkan memaksanya, jika ia membangkang. Semua itu demi kebaikannya, kelak dewasa nanti.Â
Hal positif yang tak kalah penting dari memaksa atau menyuruh anak berlatih, yaitu dengan memberikan keteladanan yang baik. Hal inilah yang sejatinya yang harus diperbanyak orang tua dan lingkungan anak, dari pada berbagai bentuk perintah dan aturan yang terkesan hanya menjadikan anak-anak subyek semata.Â
Keteladanan baik inilah yang saat ini dirasa mengalami krisis. Banyak dari orang tua yang menginginkan anaknya baik, tapi tak diawali dari kebaikan para orang tuanya. Padahal keteladanan yang paling mengena dan berkesan adalah keteladanan dari orang tuanya sendiri.Â
Anak akan lebih mudah meneladani perilaku orang tuanya, ketimbang harus meneladani sikap baik orang lain. Maka kunci utamanya yakni memperbanyak diri, atas kebaikan dan ketauladanan orang tua.
Poinnya: Jika ingin anak-anakmu baik, maka perbaikilah terlebih dahulu orang tuanya. Sebaliknya, jika orang tua yang tak baik diri, jangan berharap banyak anak-anaknya akan baik. Anak adalah Cerminan Orang tua.
Imam Chumedi,KBC-28Â