Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Menghormati Seorang Tamu

14 September 2020   19:07 Diperbarui: 14 September 2020   19:11 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak mungkin kita suguhkan dengan makanan yang alot atau sukar dikunyah, seperti kacang dan sejenisnya. KIta lebih bijak menyajikan makan yang lembut atau mudah dikunyah, seperti kue bolu atau roti. 

Tamu ibarat raja, itu adalah prinsip kita sebagai tuan rumah dalam berusaha menghormati seorang tamu. Meskipun bagi seorang tamu, tidak serta merta mengibaratkan dirinya bak raja, lantas mentang-mentang minta ini, minta itu kepada tuan rumah. 

Prinsip sebaliknya yang harus dipegang seorang tamu adalah "Ad dhoyfu kal mayyiti", tamu itu ibarat mayit. Ia tenang, diam saja. Tidak minta ini, itu. Bahkan sudah seharusnya seorang tamu itu menurut pada tuan rumahnya. 

Mau ditemuin di dalam atau di luar rumah, mau disuguhin sesuatu atau tidak, tamu harus diam saja. Sekalipun ada hidangan, seorang hendaknya tidak serta merta menyantapnya sebelum dipersilahkan oleh si tuan rumahnya.

Imam Chumedi, KBC-28

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun