Pergaulannya pun lintas komunitas. Beberapa pelanggan setianya berawal dari teman-temannya baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kekuatan media sosial ia manfaatkan untuk mempromosikan aneka produknya.
Meski Bastiatun sudah bisa dikatakan sukses, namun dirinya tetap merendah. Ia menyadari, masih banyak yang perlu dibenahi dari produknya, terutama dalam hal pengemasan atau packing. Ia menyadari betul, dalam hal packing masih harus ditingkatkan. Maklum, tak hanya memproduksi, perihal packing pun ia pelajari secara otodidak bersama suaminya.
Bahan- bahan untuk packing pun dibelinya ngecer, termasuk dengan membeli beberapa kardus sebagai alas packing sprei. Awal packing masih dilakukan sesederhana mungkin, hanya dengan plastik baju. Namun perlahan ia sudah mulai mengimbangi dengan packing ala produk pabrik atau pertokoan. Kini ia terus memikirkan agar dapat memperhalus dan mempercantik packing produk rumahannya.
Imam Chumedi, KBC-28.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H