Perlahan tapi pasti, pemerintah akan melakukan uji coba penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau yang kini lazim didengungkan dengan istilah New Normal.Â
Awal Juni ini rencananya akan mulai diujikan di provinsi Jawa Barat. Ini pertama kalinya, provinsi dengan jumlah penduduk padat akan merasakan kebijakan baru dari pemerintah pusat, perihal pandemi Corona sekarang ini. Meskipun di beberapa kabupaten/kota yang masih zona merah, masih tetap dilakukan PSBB.
Tentu, berita ini disambut masyarakat luas dengan berbagai tanggapan. Ditengah status pandemi secara nasional serta masih banyaknya angka positif serta kematian akibat Covid-19, sebagian masyarakat masih merasa khawatir dan was-was dengan rencana New Normal. Ada yang memaknai sebagai bentuk menyerah atau berdamai dengan virus Corona.
Namun sebagian masyarakat lain ada yang menyambutnya penuh gembira, setelah sekian lama segala aktivitas dibatasi, roda ekonomi melemah, hubungan sosial dijaraki. Kini saatnya bangkit, tentunya dengan adaptasi kebiasaan baru yang lebih sehat dan lebih baik lagi.Â
Efek Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang selama ini diterapkan pemerintah justru dianggapnya sesuai yang lebih "mematikan" berbagai sendi kehidupan masyarakat. Maka wacana New Normal yang akan mulai diberlakukan, ibarat angin segar ditengah pengabnya hawa pandemi dan karantina.
Adaptasi Kebiasaan Baru akan diawali dari tempat-tempat ibadah. Beberapa waktu lalu, sejak penetapan pandemi Corona, sejumlah masjid tak mengadakan jamaah Jum'at, tarawih sampat pada sholat Id. Begitu juga gereja dan tempat-tempat ibadah lainnya. Beberapa gereja bahkan melaksanakan ibadahnya melalui streaming, on line yang bisa diikuti para jemaat di rumah masing-masing.
Kali ini akan diuji coba New Normal di tempat ibadah. Tidak serta merta tempat ibadah dibuka secara bebas. Sebagai tahapan awal, hanya diperbolehkan maximal 50% dari jumlah jamaah yang ada. Pun, masih tetap mengedepankan protokoler pencegahan Covid-19. Seperti, memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak.
Selain tetap memberlakuan protokoler pencegahan Covid-19, juga pemerintah berencana akan menurunkan ribuan anggota TNI dan polisi untuk memantau dan memastikan ketaatan masyarakat.Â
Maka jangan heran, bila nanti di mall atau pusat-pusat perbelanjaan, tempat ibadah atau di kegiatan-kegiatan sosial, berseliweran para aparat keamanan.
Berbeda dengan tempat umum lainnya, sekolah atau madrasah mungkin masih menunggu pandemi Corona ini benar-benar reda. Sebagian besar wali murid tak rela buah hatinya dijadikan uji coba di tengah pandemi yang belum reda.Â