Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kiat Jitu Menyiasati Kenaikan Harga Bahan Pokok Saat Ramadan

29 April 2020   12:01 Diperbarui: 29 April 2020   12:03 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok di bulan suci Ramadan rasanya sudah bukan menjadi hal yang aneh lagi bagi masyarakat Indonesia. Naiknya harga beberapa komoditi utama, baik di pasar tradisional maupun supermarket sudah dianggap sebagai suatu kewajaran. Semua itu dikarenakan meningkatnya konsumsi masyarakat akan bahan-bahan pokok tersebut guna berbuka dan bersantap sahur.

Tak hanya itu, di Ramadan ini juga banyak penjual musiman yang membuat masakan atau makanan tertentu yang kadang tidak dijumpai di selain Ramadan. Makanan tersebut membutuhkan cukup banyak bahan pokok, yang mengakibatkan pembelian atau permintaan bahan pokok cukup tinggi. 

Harga pun merangkak ikut naik, seiring kelangkaan barang. Kenaikan ini pun sudah disadari masyarakat sedari jelang Ramdan hingga Idul Fitri tiba nanti. Maka tak heran bila bahan-bahan pokok pangan pun mengalami kenaikan harga yang cukup berarti, bahkan terkadang naik meroket.

Kenaikan beberapa bahan pokok pangan itu sudah diprediksi oleh masyarakat kita, terutama oleh para ibu rumah tangga. Terlebih di tengah pandemi Corona seperti sekarang ini. 

Produksi dan distribusi hasil panen tentu sedikit terhambat, yang akhirnya berpengaruh pada meningkatnya biaya opersional dan akomodasi. Belum lagi faktor cuaca yang terkadang mengakibatkan kurang maksimalnya hasil panen. Seperti komoditi bawang merah, bawang putih, cabe, kentang dan hasil pertanian lainnya.

Dalam kondisi semacam ini biasanya ada beberapa oknum yang menanfaatkannya, dengan menyetok, menimbun komoditi tertentu dengan jumlah yang sangat besar bahkan memainkan harga pasar. 

Pemerintah harus hadir ditengah kesulitan masyarakat, apalagi di tengah pandemi Corona yang tengah menimpa. Memang, untuk meraup keuntungan, terkadang ada diantara kita yang menghalalkan segala cara, baik dengan menimbun atau memainkan harga pasaran. Ironi, di tengah pandemi serta bulan yang suci, masih saja ada yang tak memakai nurani.

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tiap bulan, Program Keluarga Harapan (yang disalurkan tiap bulan selama 9 bulan, efek Covid-19) serta Bantuan Tunai Langsung (BLT) serta operasi pasar adalah bukti usaha pemerintah mengendalikan harga serta menjamin kesejahteraan warganya di tengah pandemi. 

Namun, sederet bansos itu tak bisa menjamin kecukupan warga akan kebutuhan bahan-bahan pokok pangan. Ditambah sikap konsumtif masyarakat kita yang tidak bisa dipungkiri lagi. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Oleh karena itu, tak ada salahnya jika kita harus jeli, menyiasati kenaikan harga bahan pokok Ramadan yang sudah menjadi kenaikan tahunan. Dianataranya; Pertama, jeli membeli bahan pokok tertentu. Di saat bahan-bahan pokok serta hasil pertanian ini melonjak naik, sudah barang tentu, suplayer atau penjual akan membagi suatu komoditi dengan berbagai jenis dan harganya. 

Karena semua, laku terjual, ada harganya.  Semisal, komoditi bawang merah. Penjual membaginya beragam, ada yang kelas super, ada yang kelas sedang, bahkan ada yang kelas biasa saja. 

Maka kita harus jeli dalam membeli, apalagi ketika kita akan membeli dalam jumlah yang banyak. Jangan terkecoh dengan harga yang miring, tanpa melihat kualitas dan jenisnya.  Pepatah jawa mengatakan: "Ana rega, ana rupa". Ada harga, ada barang.

Kedua, mengikuti info pasar tekini. Dalam menyiasati kenaikan bahan pokok, kita tak bleh taklid harga. Tak bisa berpatokan pada satu pasar, satu tempat, satu informasi saja. 

Apalagi dalam beberapa komoditi sering terjadi fluktuatif harga. Bagi kita yang membutuhkan salah komoditi bahan pokok dalam jumlah besar tak ada salahnya membandingkan info harga antara tempat satu dengan tempat yang lainnya. 

Info kenaikan harga saat ini bisa dengan mudah kita update melalui berbagai media. Di beberapa suparmarket tertentu juga sering memberikan diskon pada suatu komoditisi bahan pokok tertentu. Waktunya, biasanya cukup singkat.

Ketiga, berburu kepada yang lebih murah. Harga yang murah, harga yang miring, bisa kita dapatkan dengan cara membeli bahan pokok tersebut langsung dari petani atau tempat produksi, atau agen besar. 

Sebagai contoh bawang merah atau bawang putih. Pembelian langsung dari petani jelas akan menyisakan selisih harga yang cukup lumayan. Kita juga bisa berburu harga pada agen atau suplayer komoditi tertentu, yang terkadang menyajikan harga bersaing.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun