Guna mencegah menyebarna virus Corona, Muspika kecamatan Wanasari turun langsung melaksanakan sosialiasi wajib memakai masker ke lapisan masyarakat. Tak mau untuk ke sekian kalinya,Â
Brebes dianggap lemot dalam menangani virus Corona oleh Gubernur Jateng beberapa waklu lalu, Camat Wanasari di dampingi Kapolsek, Koramil, TKSK dan PKH Wanasari meluncur ke beberapa pasar yang ada di kecamatan Wanasari.
Camat Wanasari memakaikan masker pada anak seorang
"Ini adalah action kita untuk pertama kalinya untuk menyosialisasikan sekaligus membagikan masker gratis. Karena keterbatasan kita, untuk kali ini kita fokuskan pada epicentrum-epicentrum ekonomi masyarakat, terutama di beberapa pasar, meliputi Pasar Klampok, Pasar Kupu dan lanjut ke Pasar Sidamulya", tutur Nuruddin SH, Camat Wanasari mengawali apel bersama.
Nuruddin juga menyampaikan bahwa sosialisasi kali ini sekaligus membagikan masker gratis sejumlah 1600 masker untuk tiga pasar. Pasar menjadi tujuan utama sosialisasi dikarenakan merupakan tempat berkerumunnya massa.Â
Ia menegaskan agar dalam sosialisasi ini lebih mengena pesannya, langsung saja dengan bahasa Brebesan atau "njleketekan", mengingat sasaran yang akan dituju adalah kelas menengah ke bawah.
Imam Chumedi selaku juru sosialisasi penggunaan masker pun segera mengindahkan anjuran Camat Nuruddin. Tepat di tengah Pasar Klampok, mobil dinas Camat dan Mobil Patroli Polisi pun berhenti, membagi-bagikan masker seraya berkoar lewat pengeras suara.
 "Tulung sedulur kabeh, khususe warga komplek Pasar Klampok. Kanggo sing dodolan mbuh sing tuku, mulai dina kiye, ngesuk lan seteruse, kudu, wajib pada nganggo masker!". Ora liya nggo nyegah nyebare virus Corona.Â
Sebab, Corona ora bisa didileng kasat mata, mung pada bisa Waspada. Sekelas dokter, wong pinter bae ora bisa weruh nang ngendi Corona, ana. Ustad-Kyai sekali donga bae, ora bisa langsung ngilangna Corona.Â
Ora sugih, ora mlarat, tua-enom, lanang-wadon bisa bae kenang Corona. Dina kiye, jam kiye sa Indonesia wis ana 4839 wong sing terpapar Corona, sing mati wis 459, loken iya?esih pada nyepelekna!? Koar Imam Chumedi yang juga kebetulan sang duta PKH dan Dai Kamtibmas Polres Brebes.
Chumedi pun melanjutkan pesannya. "Mulane, hayuh sedulur kabeh, eben tetep sehat, tetep waspada. Kita kabeh ora ngerti neng endi, sapa sing ketempelan Corona. Aja nganti ana salah sijine sing dodol, mbuh sing tuku nggawa virus, ora nganggo masker terus nyebarna.Â
Bisa-bisa, pasare diisolasi, ditutup! Sing rugi sekabehane. Mugane, Maskere denggo, maskere didenggo. Pan mangkat pasar, mbuh pan lunga-lunga, aja klalen nganggo masker, wisuh nganggo sabun, jaga jarak, ora usah panik, karo sing akeh donga maring Sing Kuasa".
Kapolsek dan beberapa personilnya pun ikut aktif menyosialisasikan himbauan Kapolri perihal poin-poin pencegahan virus Corona di beberapa pasar lewat mobil Patrolinya. Sesekali diputar iklan layanan masyarakat tentang penanganan Covid 19 lewat pengeras suara mobil Patroli.
Di beberapa perempatan, seperti di  perempatan desa Keboledan, Kupu, Dumeling dan Perempatan arah menuju Sawojajar, Muspika Wanasari menyempatkan diri turun dari mobil menghimbau warga yang masih berkerumun, seperti para tukang becak, tukang ojek dan pedagang agar menjaga jarak dan wajib memakai masker dalam beraktifitas. Beberapa masker pun dibagikan kepada mereka.
Menurut Nuruddin, setelah aksi pagi ini, kecamatan Wanasari berencana akan mengadakan sosialisasi dan pembagian masker kembali. Tetapi lebih menyasar pada komunitas-komunitas yang ada di kecamatan Wanasari. Dan terdekat, segera akan dicanangkan satu desa atau satu rw tertentu, sebagai desa percontohan, wajib pemakaian masker bagi warganya.
Imam Chumedi, KBC-028
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H