Mohon tunggu...
Khuluqul Umam
Khuluqul Umam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Berfikir dan Bertindak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Budaya Karl Marx, Hubungan dengan Budaya Sekarang

15 Desember 2024   12:51 Diperbarui: 15 Desember 2024   12:50 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya merupakan sesuatu yang diwariskan oleh suatu kelompok kepada masyarakat. Yang di mana hal itu dilakukan dan dijalani oleh masyarakat di dalamnya, budaya kadang berkaitan satu sama lain dan memiliki jangkauan yang luas. Budaya juga memiliki makna yang bermacam macam, kadang budaya bermakna sakral jika berkaitan dengan agama. Di Indonesia terdapat banyak sekali budaya, walaupun pada zaman sekarang banyak orang-orang yang lupa terhadap budaya itu sendiri.


Filsafat kebudayaan merupakan bidang dalam ilmu filsafat yang membahas tentang kehidupan kebudayaan masyarakat dan membahas tentang perkembangan dan kemajuan budaya. Menurut Teng filsafat kebudayaan adalah ilmu yang membahas tentang kebudayaan secara mendalam. Filsafat kebudayaan sangat menarik pagi para tokoh -- tokoh filsuf, tidak sedikit tokoh-tokoh filsuf yang mengeluarkan pemikirannya dan pandangannya terhadap budaya. Salah satunya Aristoteles yang mengatakan bahwasanya budaya merupakan bagia kebiasaan yang ada pada tubuh manusia dan merupakan produk dari akal budi.


Salah satu tokoh filsuf yang memiliki pandangan terhadap budaya yaitu Karl Marx. Marx merupakan tokoh filsuf asal Jerman yang lahir pada tanggal 5 Mei 1818. Sebagai tokoh filsuf ia memiliki pandangan yang memdalam tentang budaya yang begitu erat dengan teorinya tentang masyarakat, ekonomi, dan sruktur kekuasaan. Yang dimana Karl Mark mengeluarkan pandangannya terkait dengan budaya dan juga Marx berpendapat bahwasanya budaya tidak berdiri sendiri, melainkan materialisme dan historis yang di kembangkanya. Marx mengeluarkan banyak sekali pemikiran dan pandangannya  tentang budaya itu sendiri.


Berikut inti pemikiran Karl Marx tentang budaya :
1.Budaya Ditentukan oleh Basis Ekonomi
Marx disini berpendapat bahwasanya produksi ekomi (basis) bisa meentukan budaya, dan juga Marx berpendapat bahwasanya budaya dari manusia dibentuk dan di tentukan dengann status manusia dalam struktur ekonomi.


2.Budaya sebagai Alat Dominasi
Disini Marx berpendapat bahwasanya budaya juga bisa digunakan sebagai alat dominasi oleh para penguasa untuk mempertahankan kekuasanya.


3.Budaya dalam Hubungan Kelas
Dalam masyarakat kapitalis, budaya sering mencerminkan dan memperkuat hubungan kelas yang eksploitatif. Misalnya, seni, pendidikan, dan media massa dikendalikan untuk menciptakan pandangan dunia yang menguntungkan kelas pemilik modal. Namun, budaya juga dapat menjadi medan perjuangan, di mana kelas pekerja menciptakan budaya resistensi melawan kelas penguasa.


4.Alienasi dalam Budaya
Konsep alienasi adlah salah satu yang disoroti oleh Marx yang dimana manusia kadang terpisah dari hasil kerjanya, sesamanya, dan bahkan mungkin dirinya sendiri dalam hal sistem kapitalis. Alienasi ini memengaruhi budaya, di mana ekspresi budaya (seperti seni atau hiburan) sering kali terdistorsi oleh kebutuhan pasar dan menjadi komoditas, bukan sarana pemenuhan kebutuhan manusia.


5.Fetisisme Komoditas
Marx mengungkapkan bahwasanya budaya dipengaruhi oleh fetisime komoditas, di mana barang dan nilai material menjadi pusat perhatian, sementara hubungan manusia yang mendasarinya diabaikan.
6.Perubahan Budaya melalui Revolusi
Disini Marx percaya bahwasany budaya bisa berubah jika basis dari ekomi itu brubah. Di kalangan masyarakat tanpa kelas budaya sangat diharapkan bisa mencerminkan solidaritas, kesetaraan, dan kebebasan manusia.


Pemikiran Karl Marx tentang budaya dapat diringkas sebagai kerangka untuk memahami bagaimana budaya dipengaruhi oleh ekonomi, kekuasaan, dan relasi sosial. Dalam pandangan Marx, budaya tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari suprastruktur yang mencerminkan basis ekonomi. Kapitalisme modern memperlihatkan bagaimana budaya digunakan untuk melanggengkan dominasi kelas penguasa, baik melalui media massa, konsumsi, atau teknologi.


Budaya zaman sekarang menunjukkan banyak ciri yang sesuai dengan analisis Marx. Budaya konsumsi mendominasi kehidupan sehari-hari, di mana nilai manusia sering digantikan oleh nilai barang (fetisisme komoditas). Pekerja kreatif dan seniman sering kali teralienasi dari hasil karya mereka, karena karya seni berubah menjadi komoditas yang hanya mengejar keuntungan pasar. Media dan budaya populer secara aktif menyebarkan ideologi kapitalisme, seperti materialisme, individualisme, dan meritokrasi, yang memperkuat ketimpangan sosial.


Di sisi lain, budaya juga menjadi medan perjuangan kelas. Gerakan sosial modern seperti feminisme, lingkungan, dan antirasisme menggunakan seni, media alternatif, dan budaya populer sebagai alat perlawanan. Teknologi digital dan media sosial menjadi arena baru bagi perjuangan ini, meskipun sering kali juga menjadi alat eksploitasi kapitalisme, seperti dalam monetisasi data pengguna dan algoritma yang mempromosikan konsumsi.
Globalisasi semakin menghomogenisasi budaya, dengan budaya lokal sering digantikan oleh budaya populer global yang didominasi oleh kapitalisme negara maju. Hal ini terlihat dalam dominasi merek global, film Hollywood, dan tren konsumsi global.


Kesimpulannya, pemikiran Marx tetap relevan untuk memahami dinamika budaya modern. Analisisnya membantu mengidentifikasi bagaimana kapitalisme membentuk dan memanfaatkan budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun