Karya, Â Wong Desa
---------------
Mungkin, inilah saatnya kita harus bangun. Dari buaian mimpi-mimpi indah. Yang membuat diri terlena dan terlupa. Hingga kita enggan untuk membuka mata. Melihat fakta tentang dunia nyata.
Mungkin, inilah saatnya kita harus menyadari. Bahwa hidup bukanlah sekedar untuk menanti. Hanya berharap pada sesuatu yang tak pasti. Akan janji-janji manis yang belum tentu bisa ternikmati.
Mungkin, inilah saatnya kita harus bangun dan membuka mata. Menyingkap selimut yang telah membalut raga. Dalam malam yang dingin dan sepi yang menyita masa.Â
Sadarlah!
Kini fajar telah menyapa. Bersama bebutir embun yang menebarkan kesejukan rasa. Menyibak sunyi dalam dinginnya malam yang membelenggu. Menyambut hadirnya sang mentari pagi yang menyinarkan berlaksa harapan.
Bangunlah!
Buanglah mimpi-mimpi semu yang sempat dipuja. Jangan siakan waktu hanya untuk tenggelam dalam lautan fatamorgana. Lipat segera, selimut hangat yang hanya berhias janji-janji kosong belaka.Â
Berdiri!
Tegakkan badan!
Busungkan dada!
Sambutlah hadirnya surya harapan dengan semangat membara.
Berkarya dan terus berkarya.
Agar hidup bisa lebih bermakna.
----------
Koirul anamÂ
Serutim Kobi 17 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H