Mohon tunggu...
koirul anam
koirul anam Mohon Tunggu... Freelancer - Lelaki biasa yang mencintai dunia literasi.

Kehidupan penuh ragam pilihan.Berusaha menjadi kewajiban. Ketentuan sudah digariskan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lima Akasara

19 Februari 2019   19:46 Diperbarui: 19 Februari 2019   19:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bu, Wong Desa

***

Sebelumnya, tiada sesiapa jua yang bisa memahami makna cinta

Meski jemari meliuk menari bersama pena

Menyisa goresan tinta melukis indah lima aksara

Tiada jua bisa untuk menafsirkannya

Hingga suatu masa yang tiada pernah terduga

Dia hadir tawarkan wewarna indah menggoda 

Tebarkan wewangi bunga menusuk hidung hingga meresap dalam dada

Tuangkan memanis madu asmara yang memabukkan jiwa terlena

Entah dari apa wewarna itu tercipta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun