Senja merahÂ
Sungai pecah
Kering berjalan pelan pelan
Udara demam
Hinggap di kepala
Di sudut senja kucoba menangkap tubuh brantas dalam kamera
Dan bertanya apakah ia baik baik saja
Kudengar ia menjerit
Rapuh tak berpeluh
Tolong aku! Ucapnya
Nyawaku tinggal separo
Tanganku gemetar
Kulihat sungai brantas dijajah kekeringan
Separo tubuhnya berubah menjadi pasirÂ
Apa ini? Kataku
Apakah bumi sedang tidak sehat?
Atau kita yang sakit?
Kita membabat hutan seenaknya
Menggali tambang semaunya
Membuang limbah sekenanya
Aku terdiam
Dipeluk senja
Hangat sekali
Sejenak mengenang hantu bumi
Duduk di kepalaku dengan taring tajam dan seringai menakutkan
Kalian yang merusakku
Mengapa kalian yang teriak seolah olah aku yang salah?
Kemudian ia terbang tinggi dan tak kembali
Kediri, 12 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H