Mohon tunggu...
Khristi Rachma Puspita
Khristi Rachma Puspita Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar menulis

Penyair

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja di Tepi Sungai Brantas

15 Oktober 2023   21:39 Diperbarui: 15 Oktober 2023   22:06 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja merah 

Sungai pecah

Kering berjalan pelan pelan

Udara demam

Hinggap di kepala

Di sudut senja kucoba menangkap tubuh brantas dalam kamera

Dan bertanya apakah ia baik baik saja

Kudengar ia menjerit

Rapuh tak berpeluh

Tolong aku! Ucapnya

Nyawaku tinggal separo

Tanganku gemetar

Kulihat sungai brantas dijajah kekeringan

Separo tubuhnya berubah menjadi pasir 

Apa ini? Kataku

Apakah bumi sedang tidak sehat?

Atau kita yang sakit?

Kita membabat hutan seenaknya

Menggali tambang semaunya

Membuang limbah sekenanya

Aku terdiam

Dipeluk senja

Hangat sekali

Sejenak mengenang hantu bumi

Duduk di kepalaku dengan taring tajam dan seringai menakutkan

Kalian yang merusakku

Mengapa kalian yang teriak seolah olah aku yang salah?

Kemudian ia terbang tinggi dan tak kembali

Kediri, 12 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun