Mohon tunggu...
Khristi Rachma Puspita
Khristi Rachma Puspita Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar menulis

Penyair

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemilik Hatiku: Ibu

22 Desember 2022   10:11 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:28 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture: pixabay

Pada hari yang cerah

Di kursi kayu jati tua dalam ruang tamu

Ibu duduk bersandar sambil tersenyum paling binar 

Tangannya mengelus kepalaku dalam pangkuannya

Menghadirkan perasaan jatuh cinta yang tak pernah ingin berhenti dan diam

Ibuku harum kasturi

Wangi doa dan perhatian

Samudra cinta paling memabukkan dari seluruh kisah yang dituliskan

ibu beranjak dari tempatnya duduk

Memandang langit dari jendela

Mengantar tanda tanya dalam benakku

"Apa yang kau risaukan ibu?"

Aku terus bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan

Hingga pada menit selanjutnya ibu berkata," Nak, apabila kau ingin tahu apa itu cinta jadilah seorang ibu."

Ibu menangis, bulir-bulir air matanya menghantam inti jiwaku

Aku memeluknya sambil berkata,

"Engkaulah cinta yang tak pantas kuduakan dengan apapun paling memabukkan di dunia ini ibu."

Kediri, 22 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun