Mohon tunggu...
KHRISMONICA WIDAYANTO PUTRI
KHRISMONICA WIDAYANTO PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai hal baru Nama : KHRISMONICA WIDAYANTO PUTRI NIM :121211155 AKUNTANSI Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Ranggawarsita, Kalasuba, Katathida, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

20 Juli 2024   10:39 Diperbarui: 20 Juli 2024   10:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran Ranggawarsita, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia 

Pemikiran Ranggawarsita tentang tiga era, yaitu Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu, dapat memberikan kerangka perspektif dalam memahami fenomena korupsi di Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan tentang tiga era tersebut dan hubungannya dengan kondisi korupsi di Indonesia:

1. Zaman Kalasuba (Zaman Kejayaan)

Kondisi Zaman Kalasuba:

  • Zaman ini digambarkan sebagai masa kejayaan dan kemakmuran, di mana masyarakat hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan.
  • Moral dan etika manusia berada pada tingkat yang tinggi, dengan kehidupan penuh harmoni dan kebenaran sebagai panduan utama.

Korupsi di Zaman Kalasuba:

  • Korupsi pada masa ini sangat minim karena masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.
  • Transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan dan bisnis menjadi norma, sehingga tindak kejahatan seperti korupsi sulit terjadi.

2. Zaman Katatidha (Zaman Ketidakpastian)

Kondisi Zaman Katatidha:

  • Zaman ini merupakan masa peralihan yang penuh dengan ketidakpastian dan kebingungan.
  • Meskipun ada kekacauan, tanda-tanda kebangkitan mulai muncul. Masyarakat mulai menyadari pentingnya kembali kepada nilai-nilai moral dan etika.

Korupsi di Zaman Katatidha:

  • Korupsi masih terjadi, tetapi ada peningkatan kesadaran dan upaya untuk memberantasnya.
  • Pemerintah dan masyarakat mulai berusaha memperbaiki sistem yang ada, meskipun tantangan masih besar.

3. Zaman Kalabendhu (Zaman Kekacauan)

Kondisi Zaman Kalabendhu:

  • Zaman ini ditandai dengan kekacauan dan penderitaan, di mana moralitas manusia menurun drastis.
  • Korupsi, kejahatan, dan ketidakadilan merajalela. Masyarakat hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian.

Korupsi di Zaman Kalabendhu:

  • Korupsi berada pada tingkat yang sangat tinggi. Pejabat publik dan pelaku bisnis sering terlibat dalam praktik-praktik korup.
  • Sistem hukum dan pemerintahan lemah, sehingga sulit untuk menegakkan keadilan dan memberantas korupsi.

Fenomena Korupsi di Indonesia

Kondisi Saat Ini:

  • Indonesia, saat ini, menunjukkan karakteristik yang mencerminkan perpaduan antara Zaman Katatidha dan Kalabendhu. Di satu sisi, ada upaya signifikan untuk memberantas korupsi dan memperbaiki sistem pemerintahan, tetapi di sisi lain, korupsi masih menjadi masalah besar.
  • Beberapa kasus besar korupsi masih terjadi, melibatkan pejabat tinggi dan sektor bisnis yang berpengaruh. Meskipun demikian, ada juga peningkatan kesadaran dan aksi dari masyarakat sipil serta lembaga anti-korupsi untuk melawan praktik ini.

Upaya Pemberantasan Korupsi:

  • KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi): Lembaga ini berperan penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Banyak kasus besar berhasil diungkap dan diproses secara hukum.
  • Peningkatan Transparansi: Upaya meningkatkan transparansi dalam pemerintahan dan bisnis melalui berbagai inisiatif, seperti e-government dan audit independen.
  • Pendidikan dan Kesadaran: Peningkatan pendidikan anti-korupsi dan kesadaran masyarakat untuk menolak dan melaporkan praktik korupsi.

Kesimpulan

Pemikiran Ranggawarsita tentang Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu memberikan kerangka historis dan filosofis untuk memahami dinamika korupsi di Indonesia. Meskipun saat ini Indonesia mungkin berada di masa yang mencerminkan elemen dari Katatidha dan Kalabendhu, ada tanda-tanda harapan dan upaya berkelanjutan untuk mencapai era yang lebih baik, mirip dengan Kalasuba, di mana nilai-nilai moral dan etika dipegang teguh dan korupsi diminimalisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun