budaya yang megah dan penuh semangat, yakni "WIDYA TRI SEMAR" (Warisan Budaya Tari Semarangan). Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Semarang kepada masyarakat luas, dengan fokus khusus pada tarian tradisional yang menjadi ciri khas kota ini.
Pada hari Selasa, 11 Juni 2024, Taman Kedondong Jl Kedondong dalam VI menjadi saksi dari sebuah acara"WIDYA TRI SEMAR" dirancang sebagai wadah untuk menampilkan berbagai tari Semarangan yang kaya akan nilai seni dan sejarah. Salah satu tarian yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah Tari "Geol Denok", sebuah pengembangan dari Tari Denok Semarangan. Tari Geol Denok menggambarkan kecantikan dan kelincahan perempuan Semarang dengan gerakan yang dinamis dan anggun, mencerminkan kehidupan sehari-hari serta kearifan lokal yang ada di masyarakat Semarang.
Tari Geol Denok merupakan hasil dari kreativitas para seniman tari yang ingin memberikan sentuhan baru pada Tari Denok Semarangan. Dengan tetap mempertahankan esensi dan gerakan dasar yang ada pada tari tradisional, Geol Denok menambahkan gerakan - gerakan modern yang membuatnya lebih menarik bagi penonton masa kini. Gerakan yang lebih bervariasi dan musik yang lebih berirama menjadikan tarian ini sebuah perpaduan yang harmonis antara tradisi dan perubahan.
Dimulai pukul 17.30 – 18.30 WIB. Acara ini mencapai puncaknya dengan penampilan memukau dari penari Geol Denok Semarangan, yang dibawakan oleh seklompok penari muda. Acara ini disambut dengan antusiasme tinggi dari berbagai kalangan, baik masyarakat umum maupun pecinta seni tari.
Selain penampilan tari, WIDYA TRI SEMAR juga menyediakan berbagai kegiatan edukatif seperti tari, pameran kostum tradisional, dan diskusi budaya. Para peserta, terutama anak-anak dan remaja, diberikan kesempatan untuk belajar langsung dari para penari  tentang teknik dan filosofi di balik gerakan tari Semarangan. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal sejak dini.
WIDYA TRI SEMAR tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun jembatan antar generasi. Acara ini membuka ruang bagi masyarakat untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang berharga. Generasi muda diajak untuk lebih memahami dan menghargai karya-karya seni yang telah diwariskan oleh para pendahulu mereka.
Warisan Budaya Tari Semarangan bukan hanya sebuah acara, tetapi sebuah gerakan untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Semarang. Dengan menampilkan Tari Geol Denok dan berbagai kegiatan edukatif lainnya, acara ini berhasil menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal. Semoga WIDYA TRI SEMAR dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk melakukan hal serupa dalam upaya menjaga warisan budaya Indonesia yang begitu kaya dan beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H