Mohon tunggu...
KHOYRINNISA RINGGANIS
KHOYRINNISA RINGGANIS Mohon Tunggu... Ilmuwan - Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

saya adalah seorang mahasiswi magister psikologi sains fakultas psikologi Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Vocabulary Card Media Meningkatkan Kosakata Anak

6 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   12:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : pexels ; Nicola Barts )

Tahukah Anda bahwa masa kanak-kanak adalah periode emas dalam perkembangan bahasa? Pada tahap ini, anak-anak seperti spons kecil yang mampu menyerap kosakata dan konsep baru dengan cepat. Kemampuan penguasaan kosakata adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui,memahami, dan menggunakan  kata- kata  dengan  benar  untuk  berbicara,  mendengarkan, menulis, serta membaca.

Menurut David G. Mayers dalam buku Pscychology ninth edition in modules menjelaskan bahwa perkembangan bahasa anak setelah usia 1 tahun dapat menguasai 10 kata per hari. Hal tersebut meningkat kembali pada usia 2 tahun menguasai 300 kata, usia 3 tahun menguasai 900 kata, usia 4 tahun menguasai 1500 kata, dan usia 5 tahun menguasai 2500 kata. Dalam kajian psikologi, kemampuan anak dalam menyerap kosakata dapat dipengaruhi oleh  beberapa faktor, diantaranya faktor perkembangan bahasa dan kognitif.

 Teori kognitif piaget pada tahap pra operational stage menjelaskan bahwa perkembangan bahasa berkaitan erat dengan pengalaman anak dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pada usia 4-5 tahun, seorang anak berada dalam fase kritis perkembangan bahasa dengan mengenali dan menggunakan kata-kata baru dalam komunikasi sehari-hari. Penguasaan kosakata yang baik sangat penting karena berhubungan langsung dengan kemampuan berbicara, memahami instruksi, serta berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka.

Dalam usaha meningkatkan penguasaan kosakata, orang tua perlu memberikan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan tanpa terasa menakutkan bagi seorang anak dengan beberapa pendekatan dalam memperkenalkan konsep yang dapat dilakukan, salah satunya adalah menggunakan metode menggunakan vocabulary card untuk merangsang proses kognitif anak serta membantu anak dalam memahami objek dan konsep baru. Vocabulary card adalah alat bantu pengajaran yang berbentuk kartu bergambar yang berisi kata-kata beserta ilustrasi yang relevan. Media ini dirancang untuk membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan menggunakan gambar yang menarik perhatian, anak-anak lebih mudah mengingat kata-kata yang diajarkan. 

Penggunaan media vocabulary card sangat efektif untuk meningkatkan penguasaan kosakata. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vocabulary card dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kosakata bahasa Indonesia mereka. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya belajar kata-kata baru tetapi juga belajar bagaimana cara menggunakan kosakata tersebut dalam sebuah kalimat. Media vocabulary card ini tidak hanya menarik perhatian anak, tetapi juga mendukung proses belajar yang menyenangkan dan interaktif. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti oleh para orang tua untuk menerapkan media vocabulary card untuk anak di rumah:

  1. Mempersiapkan Kartu

Siapkan vocabulary card yang berisi gambar dan kata-kata sederhana yang sesuai dengan tema yang ingin diajarkan, seperti hewan, makanan, atau benda-benda sehari-hari. Pastikan gambar yang digunakan menarik dan mudah dikenali anak.

  1. Pengenalan Kartu

Ajak anak untuk melihat satu per satu kartu. Sebutkan nama objek yang ada di kartu sambil menunjukkan gambarnya. Misalnya, jika kartu menunjukkan gambar kucing, katakan "Ini adalah kucing." Kemudian, mintalah anak untuk mengulangi kata tersebut setelah Anda menyebutkannya untuk melatih pelafalan mereka.

  1. Aktivitas Interaktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun