Mohon tunggu...
Khotimatunnisa
Khotimatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Suryalaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Pesantren bagi Kalangan Anak Muda di Era Globalisasi

23 November 2023   17:10 Diperbarui: 23 November 2023   17:14 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang telah banyak memberikan kontribusi dalam pembentukan manusia di Indonesia yang religius. Pesantren pun sudah banyak melahirkan pemimpin bangsa pada masa lalu, kini dan masa yang akan datang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peranan seorang guru dan kiyai dalam menghasilkan santri yang berkarakter dan berakhlak mulia.

Ruang lingkup pesantren juga lebih diajarkan ilmu-ilmu agama dalam menghadapi masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Tetapi tidak hanya ilmu-ilmu agama, ilmu-ilmu umumpun seperti halnya di sekolah diajarkan di pesantren. Bahkan juga diajarkan bagaimana cara mengolah hati dari sifat yang tidak baik, kesederhanaan, kesabaran, kemandirian, tidak membeda-bedakan dan lebih menghargai sesama manusia.

Banyak orang yang mengira bahwa santri itu kuno, ketinggalan zaman, jauh dari peradaban juga kerjaannya hanya mengaji mengaji dan mengaji. Padahal di pesantren tidak seperti apa yang mereka pikirkan dan bayangkan selama ini. Banyak dari kalangan santri yang mengikuti kegiatan-kegiatan di luar pesantren bahkan mengikuti lomba-lomba umum seperti lomba membuat robot, lomba sains dan bisa sampai ke go internasional. Di tahun ini pun ada santri yang mengikuti kegiatan Pramuka sampai ke negara Korea. Hal ini membuktikan bahwa kami para santri bisa bersaing dengan anak muda di luar pesantren bahkan mungkin lebih unggul dari mereka karena kami mendapat dua ilmu sekaligus yaitu ilmu agama dan ilmu umum. Mengenai eksistensi sebagian masyarakat yang menganggap santri hanya bisa pengajian saja, padahal banyak pemimpin-pemimpin, tokoh masyarakat, orang-orang penting dari kalangan santri.

Namun pada era globalisasi ini banyak anak muda yang enggan masuk pesantren bahkan ada yang sampai enggan belajar dan memahami ilmu agama. Pada akhirnya anak muda di era globalisasi ini banyak yang terjerumus pergaulan bebas, terlalu mengidolakan budaya barat dari mulai pakaian, perkataan dan juga gaya hidup. Bayangkan saja disekolah diajarkan ilmu agama hanya 2-4 jam dalam seminggu. Bagaimana bisa mengimbangi karakter anak muda zaman sekarang yang ingin serba tau, penasaran, apalagi difasilitasi internet yang luas dan serba ada, dengan orang tua yang kurang mengawasi juga kurang mengerti dan memahami internet dan kondisi anak muda pada era globalisasi ini. 

Salah satu hal yang paling berpengaruh untuk mengubah pola pikir anak muda di era globalisasi agar lebih baik yaitu kembali kepada ajaran-ajaran yang diajarkan di pondok pesantren. Agar senantiasa selalu diawasi dan selalu kembali kepada ajaran Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun