Mohon tunggu...
Khotimah S. Wulandari
Khotimah S. Wulandari Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

Pembelajar I Karena belajar adalah hal mutlak dan kontinuitas yang abadi, maka belajarlah untuk hidup dan hiduplah untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Psikologi Pemaafan sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

6 Juni 2020   06:37 Diperbarui: 6 Juni 2020   07:02 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
generaliglobalhealth.com

Menurut Robet Enright ada lima tahap untuk melakukan pemaafan, yaitu preliminary, uncovering, decision, work, dan discovery.

Satu: Preliminary

Ini merupakan tahap persiapan, dimana kita mempertanyakan pada diri sendiri mengenai apa yang menjadi beban mental kita. Disini kita bisa menggunakan rumus 5W1H untuk mengidentifikasinya.

Dua: Uncovering

Pada tahap ini kita berupaya untuk menyadari dan tidak menutupi emosi atau pikiran negatif yang menjadi beban mental. Kita diharuskan jujur terhadap diri sendiri atas apa yang sedang kita rasakan. Nah, mayoritas dari kita seringkali menutupi perasaan negatif yang dirasakan. Hal ini dalam psikologi biasa disebut represi, dan ini tidak baik bagi kesehatan fisik maupun mental karena bisa saja meledak sewaktu-waktu.

Dalam tahap ini bisa saja kita melakukan defense (pertahanan diri) yang positif. Salah satunya yaitu sublimasi. Dimana kita menyalurkan emosi negatif kita kepada hal-hal yang lebih bermanfaat. Tidak hanya itu. Ada baiknya kita pun betul-betul mendeskripsikan perasaan negatif tersebut baik dengan cara katarsis (curhat), menulis jurnal, atau teknik lainnya.

Tiga: Decision

Setelah kita melakukan katarsis atau penyaluran emosi negatif, saatnya kita memahami kesalahan  atau emosi negatif tersebut. Selanjutnya, kita memutuskan untuk memaafkan kesalahan tersebut baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain yang sudah berbuat kesalahan terhadap diri kita. Walaupun pada dasarnya psikologi pemaafan adalah fokus terhadap diri sendiri.

Empat: Work

Ini adalah tahap inti dari proses pemaafan. Dimana kita mulai memaafkan diri sendiri dengan jalan berpikir dan bertindak positif. Kita mulai menyayangi diri sendiri dengan tidak memforsir tenaga fisik ataupun beban mental.

Bahkan, jika memungkinkan untuk meminta maaf kepada orang lain atau atas tindakan negatif orang lain pun bisa kita lakukan. Ketika orang lain itu belum bisa berbuat yang sama terhadap kita -yaitu memaafkan- kita tidak mempunyai kewajiban untuk memaksanya. Karena sekali lagi fokus pemaafan adalah pada diri kita sendiri. Cukup kita berikan doa saja kepada orang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun