Bukankah bibirmu menari sempurna
Berkata mentari selalu bersinar di pagi hari
Berkata akan menemaniku
sampai kokok ayam bersua dengan langit jingga
Kapan kau pulang?
Tak bisakah kau ambil sejumput rinduku
Kemudian kau sematkan dalam cawan candu
Hingga dahaga mengalir ke hulu bersama angin pengobat sembilu
Sudah kuhitung gerimis tiap musim hujan
Sudah kutata kembang di teras rumah
Bilakah kau pulang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!