Mohon tunggu...
khotibul umam
khotibul umam Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Kudus

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bhinneka Tunggal Ika sebagai Perekat Bangsa Indonesia

11 Desember 2019   10:01 Diperbarui: 11 Desember 2019   10:23 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bineka Tunggal Ika sebagai perekat Bangsa Indonesia

Negara Indonesia adalah bangsa yang besar, yang memiliki berbagai macam ras, adat, budaya dan agama yang berbeda beda, oleh karena itu menambahkan aset yang harus dijaga dengan persatuan, dan jangan mudah terprofokasi dari pihak luar yang ingin memecah belah persatuan yang ada di Indonesia. Apakah benar keberagaman yang ada di Indonesia sudah tanpa masalah ?

Fakta mengejutkan dilapangan banyak terjadi konflik agama, suku dan ras, bahkan perbedaan agama, suku, etnis dijadikan sebaga politik identitas yang bisa dengan mudah berdapak kepada perpecahan dalam persatuan bangsa di Indonesia, seperti halnya kasus pada pilgub di DKI Jakarta pada tahun 2017 yang sangat berbau dengan politik identitas dan menyebabkan perpecahan, oleh karena itu sebagai warga Negara kita harus saling menghargai perbedaan yang ada di Indonesia dan saling menguatkan persatuaan seperti yang telah diucapkan dalam sumpah pemuda yang isinya:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia
   Mengaku bertumpah darah yang satu,
   Tanah air Indonesia
Kedua : Kami putra Dan putri Indonesia
 Mengaku berbangsa yang satu,
 Bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia
  Menjunjung tinggi bahasa persatuan,
  Bahasa Indonesia

Didalam isi sumpah pemuda diatas penuh dengan makna persatuan yang telah di ikrarkan oleh parapemud harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari terutama pada saat ini yang dimana persatuan kita jika dirasakan seperti telah mulai mengalami keretakan.

Rasa nasionalisme terhadap rakyat Indonesia juga sekarang mulai melemah, ini di buktikan adanya kelompok-kelompok yang mengusik pancasila yang ingin mendirikan khilafah dan menganggap kepemimpinan dinegara kita adalah thaghut dan menjadikan pemikiran yang dianggap radikalisme yang terutama pemikiran- pemikiran seperti ini tumbuh dari kelompok atau ormas-ormas yang mengatasnamakan agama islam dan pemikiran seperti ini bisa menjadikan perpecahan antar agama.

Cara membentengi dari paham- paham radikal kita harus menumbuhkan rasa nasinalisme kembali seperti yang ditunjukkan oleh ulama besar dia adalah Hadrotus Syeh KH. Hassyim Asa'ri pendiri jamiyyah Nahdlatul Ulama yang mengatakan hubbul wathon minal iman yang artinya cinta tanah air bagian dari iman, perkataan dari KH. Hassyim as'ari ini menumbuhkan jiwa akan nasionalisme karena seoang yang agamis juga harus nasionalis.

Kesenjangan sosial seperti dalam  perekonomian dan pembangunan dan pendidikan juga bisa menyebabkan keretakan, oleh karena sebagai penguasa harus melakukan pemeratan dalam pembanggunan agar tidak ada kesenjangan sosil antar wilaya atau sebaiknya juga pemerintah memberi perhatian lebih terhadap wilayah yang tertinggal agar menumbuhkan rasa keadilan atau rasa sesama bagian dari Negara Kesatuan Republic Indonesia (NKRI).

Sebagai pemerinta dan juga rakyat harus bisa menjaga perbedaan di Indonesia  agar tidak terjadi perpecahan  karena perpecahan akan berdampak dalam keharmonisan suatu wilayah dan manjadikan karugian yang sangat besar, oleh karena itu kita harus menjaga keragaman kita biar hidup dalam keharmonisan.

Kebinekaan itu sebuah keniscayaan yang telah dikehendaki oleh Tuhan yang maha Esa, didalm kitab suci Alquran sudah dijelaskan akan perbedaan yang artinya,"Wahai manusia, sesungguhnya kami mencuptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan , kemudian kemudian menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal,

Sesungguhnaya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal "(QS. Al-Hujarat: 13). Ayat tersebut menunjukkan bahwa kebinekaan itu sebuah keniscayaan yang tidak bisa tolak karena itu sudah kehendak tuhan.

Adanya semboyan Bineka Tunggal Ika yang berarti "Berbeda-bada tapi tetap satu" ini sangatlah menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai warga Negara kita harus melaksanakan dari arti Bineka Tunggal ika itu.

Karena kalau tidak dilaksanakan akan timbul perpecahan yang merugikan Negara kita sendiri dan kita tidak boleh terprofokasi dari pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan yang sudah ada dinegara kita karena sebuah kebinekaan rentan dengan konflik, dan sebagai warga Negara harus memiliki semangat persatuan dan kesatuan seperti yang telah ditegaskan dalam pancasila di sila yang ke-3 yaitu "Persatuan Indonesia" perlunya persatuan juga ditunjukkan dalam pribahasa yang berbunyi "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh" pribahasa ini menunjukkan pentingnya persatuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun