Mohon tunggu...
Khotibul Umam
Khotibul Umam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Indonesia tumbuh Indonesia tangguh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan dan Peningkatan Penjualan Rengginang Krepes Serta Sosialisasi Protokol Kesehatan di Era New Normal

30 Desember 2021   22:35 Diperbarui: 30 Desember 2021   22:37 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trenggalek,2 januari 2022. Semenjak peristiwa Pandemi Covid-19 pertama kali menyebar di Indonesia di awal tahun 2020. Memberikan dampak yang sangat buruk bagi perekonomian masyarakat yang terbatas karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat dalam dalam sekala besar guna untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang ada di Indonesia. Hal tersebut tentunya menyebabkan tingkat penurunan perekonomian yang sangat drastis pada  masyarakat khususnya di sektor UMKM. Selain pada sektor perokonomian, tingkat kesadaran masyarakat  dalam memahami bahanyanya Covid-19 masih kurang begitu paham dan banyak yang mengabaikannya  . 

Dalam mengatasi konteks permasalahan tersebut saya Khotibul Umam sebagai salah satu Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ngrambingan, RT 08/RW 02,Kec. Panggul, Kabupaten Trenggalek. Dengan di bimbing oleh Ibu Ida Ayu Nuh Kartini,SE.,MM. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari kelompok R-12 yang berlangsung mulai tanggal 07 Desember sampai 05 Januari 2022. Sasaran yang dituju dalam kegiatan KKN ini adalah ibu Sumiati sebagai pemilik UMKM rengginang krepes dan warga RT 08 Desa Ngrambingan. 

Pada program ini salah satunya merupakan upaya dalam memebangkitkan mobilitas perekonomian masyarakat khususnya di RT 08 Desa Ngrambingan. Dalam program pengembangan dan peningkatan penjualan UMKM di lakukan pada pengusaha rengginang krepes. Berdasarkan analisis dan wawancara dengan pemilik UMKM ada bebrapa hambatan atau kendala selain adanya Covid-19 seperti 1)desain kemasan produk yang kurang menarik.2)jalur distribusi produk yang kurang baik.3)strategi promosi yang masih tradisional serta belum memiliki jejaring bisnis yang luas.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Guna mendukung dan menambah nilai jual pada produk rengginang krepes dilakukan mulai dari inovasi pada varian rasa yang semula hanya satu varian kini di tambah dengan berbagai varian rasa. Pembaharuan pada packaging sebab ibu Sumiati pada awalnya hanya menggunakan plastik yang biasa dalam mengemasnya. 

Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan pemasaran dan perhatian maka dilakukan penggantian kemasan dengan standing pouch serta penambahan logo pada kemasan untuk lebih dikenali serta mempermudah dalam melakukan promosi. Selanjutnya melakukan promosi dimedia sosial khususnya pada whatsapp,facebook dan Instagram. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Pada era new normal ini diharapkan masyarakat  dapat berdampingan dengan Covid-19 khusunya pada warga RT 08 Desa Ngrambingan. Peran warga RT 08 untuk dapat memutus mata rantai penularan COVID-19(risiko tertular dan menularkan) harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan melalui  penerapan 5M dan jaga imun pada tubuh. Sebab Masyarakat  RT 08 Desa Ngrambingan memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru/cluster pada tempat-tempat dimana terjadinya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya banyak orang. 

Dengan adanya kegiatan Sosialisasi dan Edukasi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat dalam pemahaman bahayanya Covid-19 sehingga dapat terus di terapkan setelah kegiatan ini sudah selesai mengingat Covid-19 selalu mengalami mutasi. Semoga serangkaian kegiatan KKN ini dapat bermanfaat bagi pemilik UMKM dan masyarakat RT 08 Desa Ngrambingan.

#Untag Surabaya

#kitaUntagSurabaya

#UntukIndonesia

#untagSurabayaKeren

#EcoKampus

#kampusKompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun