Pada tahun 2022, diketahui sebanyak 1,85 juta mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan tinggi, seperti sarjana, sarjana terapan, dan diploma, lulus kuliah. Angka ini menambah daftar pencari kerja yang sudah tinggi. Hal ini berdampak pada persaingan dalam mencari kerja yang semakin meningkat sehingga setiap lulusan mahasiswa harus memiliki skill yang dibutuhkan oleh dunia kerja, termasuk dalam bidang akuntansi.
Skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja tidak hanya hard skill yang berkaitan langsung dengan bidang pekerjaannya, tetapi juga soft skill yang menunjangnya. Bahkan, 67% manajer SDM menjelaskan bahwa mereka tidak masalah mempekerjakan kandidat dengan hard skill yang kurang asalkan memiliki soft skill yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa soft skill sama pentingnya dengan hard skill sehingga keberadaan soft skill sangat dibutuhkan untuk menambah nilai jual dalam mencari pekerjaan. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya soft skill dan penguasaannya masih rendah di kalangan mahasiswa.
Menanggapi kebutuhan pasar akan mahasiswa yang memiliki penguasaan soft skill yang kuat, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang mengadakan pelatihan soft skill dengan tema, “Pelatihan Soft Skill Komunikasi dan Interpersonal untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Calon Akuntan”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 15 September 2023 dengan peserta sebanyak 51 mahasiswa mayoritas dari UM. Tim pelaksana kegiatan ini diketuai oleh ibu Helianti Utami, S.E., M.Si., Ak, Ph.D dengan anggota yaitu ibu Dr. Sri Pujiningsih, S.E., M.Si., Ak, Ahmad Priyono, S.E., dan anggota mahasiswa yang terdiri dari Mohammad Iqbal dan Khosifa Sintari.
Kegiatan pelatihan didampingi oleh master trainer, yaitu bapak Iqrok Wahyu Perdana, S.Kom dari PT Inspiera Sinergi Indonesia. Sesi pelatihan dibagi menjadi 3 proses kegiatan yaitu sesi penyampaian materi, sesi praktek, dan sesi evaluasi. Pada sesi penyampaian materi, materi yang diberikan mencakup materi public speaking dan komunikasi interpersonal. Materi pertama yaitu public speaking meliputi ciri pembicara yang baik, kunci presentasi/public speaking yang baik beserta karakteristiknya, tantangan yang dihadapi pembicara, serta cara mengatasi gugup ketika public speaking. Materi selanjutnya mengenai komunikasi interpersonal skill yang meliputi seni membuka percakapan, seni bertanyam seni mendengarkan, memahami human mind, the science of persuasion, dan hypnotic language pattern.
Sesi selanjutnya adalah sesi praktek di mana peserta pelatihan dibagi menjadi 7 kelompok dan setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan praktek public speaking di depan teman 1 kelompoknya dengan mengangkat tema permasalahan yang mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Praktek ini mengikuti urutan dan panduan yang sudah dijelaskan sebelumnya pada sesi penyampaian materi. Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti sesi praktek ini karena selain diberi kesempatan untuk mempraktekan apa yang sudah dipelajari, mereka juga mendapat kenalan baru dengan sesama teman satu kelompoknya.
Sesi terakhir yaitu sesi evaluasi di mana bapak Iqrok memberi kesempatan kepada 3 peserta yang berani melakukan public speaking di depan seluruh peserta dan beliau akan membedah isi konten public speaking yang masing-masing dibawakan oleh ketiga peserta tersebut. Pada sesi ini, peserta yang beruntung mendapat evaluasi secara detail dan saran perbaikan terkait konten public speaking yang mereka bawakan.