Mohon tunggu...
Meta Khorimah
Meta Khorimah Mohon Tunggu... -

Mari berbagi kisah dan perjalanan https://kisahsiwanitajawa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Rindu

3 Desember 2018   22:47 Diperbarui: 4 Desember 2018   08:27 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merindukan seseorang yang selalu ada dalam hati dan pikiran seakan tiada ujung, bagaikan benih yang kian tumbuh seperti itulah rasa itu muncul dan ada. Ia yang selalu ku rindukan bagaikan matahari yang menyinariku untuk terus tumbuh. Sore menjelang ia menjadi senja yang begitu indah dan di nanti. Ia begitu suka dengan senja hingga ku juluki ia dengan "Pria Senja", ia suka sekali bermain di pantai menikmati saat-saat senja datang hingga mulai menghilang ditelan langit malam.

Walau jarak memisahkan tapi rindu itu selalu ada, bayangmu selalu menemani hari-hariku. Kala rindu itu menyiksa dan mulai membuatku meneteskan air mata maka ku bentangkan sajadah, ku langitkan namamu dan ku curahkan berbagai rasa serta ingin ku pada Sang Pemilik Hati.

Melihat mu melalui dunia maya, mengetahui kegiatan, keadaan dan kabarmu membuatku dapat tersenyum lega dan senang. Sesekali ku mencoba menghubungimu dengan alasan-alasan klasik yang sesungguhnya terselip rasa rindu didalamnya, walau kata rindu itu tidak pernah benar-benar terucap. Menurutmu apa yang paling membuat bahagia saat merasakan rindu? Yaitu rindu itu mengingatkan ku akan berbagai hal tentangmu, mengingat berbagai hal bahagia saat bersama atau sekedar melihat atau mendengar suaramu.

Aku tidak pernah tahu apa yang kamu rasakan tentangku, atau apakah kamu memiliki rasa itu juga? Tapi yang pasti aku bahagia dapat dipertemukan dengamu, seseorang yang dapat membuat hati ini merasakan debaran itu, kebahagian yang diperoleh dari berbagai hal sederhana yang kamu lakukan dan hal lainnya yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu.  

Terima kasih telah hadir memberikan warna dalam hidupku yang beberapa tahun sebelumnya begitu gelap. Aku tidak pernah tahu akan rahasia takdir tentang sebuah pertemuan dan perpisahan, jatuh dan cinta, serta jodoh dan kematian. Bila takdir menuliskan dan kamu yang tertulis di lauful mafudz maka pertemuan itu akan terjadi kembali, bilapun tidak biarkan semua tentangmu menjadi bagian terindah dari kisah klasik kehidupan ini. Sebab hati tidak tidak pernah tahu akan perasaan yang ada dalam dirimu tentangku.

-Rindu Senja-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun