Mohon tunggu...
Foodie Pilihan

#studidampak / Dampak Nafsu Makan Wisatawan terhadap Makanan Khas dari Daerah Wisata Menciptakan Makanan "Fusion"

27 Juni 2018   02:36 Diperbarui: 28 Juni 2018   17:57 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren sebuah makanan semakin hari semakin berkembang, 'kekinian' adalah istilahnya. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk membuat suatu usaha dengan memanfaatkan peluang ini sekreatif mungkin agar mendapatkan perhatian khusus dan berujung dengan keuntungan yang melimpah bahkan sampai bisa di franchise. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas makanan disuatu daerah tertentu yang terbilang aneh dan menurunkan selera makan orang lain, karena tidak semua orang bisa memakan makanan dari daerah tersebut, dari situlah tercipta makanan fusion. Apa itu makanan fusion?

Fusion food popular dengan sebutan east meet west adalah makanan kombinasi dari beberapa makanan yang dipadupadankan menjadi satu makanan dan akan menjadi satu jenis makanan yang baru dengan cita rasa yang baru atau bisa juga masih sama tetapi terasa berbeda.

Contoh kecil dari fusion food adalah rendang sushi, kue lumpur matcha, kue cubit red velvet, kue lumpur oreo, dadar gulung keju, dan lain-lain. Ada pula makanan instant yang di fusion, seperti donat Indomie, atau keripik pisang dengan rasa cheddar cheese. Sebagian besar masyarakat lebih mengetahui dan menyebutnya dengan "makanan tradisional dengan gaya modern". Makanan yang telah dicontohkan dikalimat sebelumnya adalah contoh kecil dari adalah makanan fusion, makanan khas Indonesia dengan cita rasa luar negri.

Kue Cubit Red Velvet dengan topping Fruit Loops dan Marshmallow

source: https://m.qraved.co/journal/restaurants/8-kue-cubit-paling-trending-di-tahun-2015/

surabi-ice-cream-oreo-5b34b355bde575448516d7e2.jpg
surabi-ice-cream-oreo-5b34b355bde575448516d7e2.jpg
Serabi dengan topping Oreo dan Vanilla Ice Cream

http://lemarivirtualnews.blogspot.com/2015/06/surabi-teras-kudapan-tradisional.html

Sulit menemukan jajanan atau makanan khas di suatu daerah? Apa penyebabnya? 

Maraknya makanan 'fusion' ini menyebabkan tersingkirnya makanan khas di suatu daerah tertentu khususnya di daerah tujuan wisata (DTW). Biasanya kawasan wisata hanya menyediakan jajanan khasnya di tempat tertentu. Contohnya seperti di Bandung, khususnya jika berada di kotanya. Kebanyakan jajanan khas Bandung hanya tersedia di tempat yang menjual oleh-oleh, sedangkan makanan khas Bandungnya dijual didalam kios-kios yang khusus menjual oleh-oleh khas Bandung, wisatawan biasanya sulit untuk menemukan makanan yang memang masih asli dan bukan makanan fusion dipinggir jalan (kecuali didalam kios, sekalipun kios juga banyak yang menjual makanan fusion). 

Umumnya yang lebih mengetahui dimana lokasi tempat menjual makanan yang masih khas hanyalah warga Bandung saja, sedangkan jika hanya wisatawan hanya berkunjung selama beberapa hari atau sebentar tentunya tidak akan mengetahuinya, apalagi jika tidak bertanya kepada penduduk sekitar dan sebelum perjalanan tidak mencari tahu mengenai wisata kulinernya. Berikut ini beberapa kuliner yang sudah jarang ditemukan ditemukan diBandung: Nasi Tutug Oncom, Serabi Gula (tanpa topping, ataupun varian rasa), Lotek, Ulukutek Leunca, Tutut, Wajit, Colenak, Es Lilin, dan lainnya.

colenak-5b34b7aecaf7db345e6d4873.jpg
colenak-5b34b7aecaf7db345e6d4873.jpg
Colenak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun