Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap- tahap  perkembangan        yang    dilalui   oleh anak.  Â
Contohnya, Â Â Â Â ketika menyelenggarakan lembaga pendidikan seperti Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) atau lembaga PAUD yang berbasis pada kebutuhan anak.Dalam perkembangannya, anak memiliki beberapa aspek perkembangan yang harus distimulasi sejak dini.Â
Beberapa aspek yang dapat dikembangkan yaitu kognitif, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, nilai agama dan moral. Dalam teori kematangan, Arnold Gesell menyebutkan bahwa pola tingkah laku dan perkembangan seorang anak secara otomatis sejalan dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan motoriknya. Menurutnya, anak berkembang sesuai dengan waktu alaminya. Aspek perkembangan anak akan optimal apabila mendapatkan stimulasi dari dari orang-orang terdekat yang dimulai sejak usia dini.Â
Salah satu aspek penting dalam perkembangan anak usia dini adalah perkembangan fisik motorik. Pengembangan kemampuan motorik adalah kesempatan yang luas untuk bergerak, pengalaman belajar untuk menemukan, aktivitas sensori motor yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan perseptual motorik.Â
Hampir setiap hari, anak menggunakan keterampilan motorik kasarnya, misalnya, berjalan, melompat, naik turun tangga, berlari, berjinjit, meloncat dan lain-lain, Maka dari itu Mahasiswa KKN Desa Pangulah baru Mensosialisasikan tentang Upaya Meningkatkan kemampuan Motorik Kasar anak melalui Permainan Engklek di RA Al-Barokah yang bertempatan di Dusun Sarengseng Desa Pangulah Baru.
Dalam kegiatan KKN yang berlangsung selama 2 bulan dimulai dari 18 Juli sampai dengan 31 Agustus 2024, para mahasiswa berjumlah 5 orang ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Dr. Nasem, M.Pd. Mereka memilih juga pada penelitian tentang gerak dasar Motorik untuk mengetahui tingkat kemampuan anak sampai sejauh mana. Kegiatan ini tidak hanya sebatas penelitian Motorik saja, akan tetapi Mahasiswa KKN ini mengikuti Kegiatan belajar Mengajar selama terjadwal.
Pelaksanaan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dalam bidang pendidikan tanggal 18 Juli 2024 secara langsung mengunjungi piahk Instansi atau RA Al-Barokah untuk Mensosialisasikan Upaya meningkatkan gerak motorik lewat permainan Engklek di Dusun Sarengseng.Setelah kami terjun ke masyarakat dalam kegiatan KKN ini kami sangat diterima dengan baik untuk mensosialisasikan program kerja kami dan mengikuti kegiatan belajar mengajar ini.
Berdasarkan hasil dari pengabdian masyarakat dengan program pendampingan dalam pengembangan Gerak motorik lewat permainan Engklek. Dalam kegiatan sosialisasi ini ,kami Mahasiswa KKN memberikan masukan dan saran tentang pentingnya memperhatikan gerak dasar motorik lewat perminan tradisional seperti permainan Engklekr.Â
Dengan bertujuan mengadakan Sosialisasi ini sangat tepat dengan memahami karakter anak dan kecerdasan anak melalui permainan Tradisional. Pembuatan engklek ini dibuat oleh mahasiuswa sendiri dengan bahan yang sangat mudah didapat yaitu dari bahan bekas yaitu limbah kardus yang dimodifikasi menjadi Ape gerak motorik dasar.
Jumlah Peserta didik RA Al-barokah terdiri dari : 16 Siswa dan siswi, Laki-laki 10 dan perempuan 6.
Guru/Pengajar : 2 tenaga Pendidik, Ibu Euis dan Ibu TitinÂ
Kepala Sekolah RA : Yayah Rohayati, S.Pd
Cara bermain nya :
- Seorang peserta didik bergantian dengan melangkahi tahapan tahapan yang sudah dibentuk oleh mahasiswa dan mengikuti susunan huruf sesuai dari alpabet sampai dengan selesai.
Pelaksanaan kegiatan Mahasiswa KKN telah terlaksana melalui beberapa kegiatan, secara umum dapat disimpulkan bahwa Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang harus dikembangkan sejak dini. Bakat kreatif, dapat dikembangkan, melalui aktivitas bermain yang sistematis, paedagogis, teratur, terencana dan disesuaikan dengan kelompok usia pertumbuhan dan perkembangan maka potensi kreativitas anak akan berkembang secara optimal. Bermain sangat penting bagi anak.Â
Penting bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dengan bermain berkembangan anak akan tercapai secara optimal. Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini agar terciptanya generasi yang kreatif untuk indonesia emas 2045.
Penulis: Â Lenny Lestary Alammy, Silva eliana, Siti Romlah, Lia Mulhimah, Ismira Siti Sabila (Kelompok desa Pangulah Baru Pendidikan)
DPL: Dr. Nasem, M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H