Mohon tunggu...
khomariyah anggun pitaloka
khomariyah anggun pitaloka Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Eksitensi UMKM di Bidang Kuliner Meningkatkan Ekonomi Lokal

23 Juli 2024   10:46 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia, terutama di sektor kuliner. Usaha kuliner tidak hanya menawarkan peluang bisnis yang luas, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Dengan keragaman cita rasa dan kreativitas, UMKM kuliner mampu menarik minat konsumen sekaligus menghidupkan ekonomi setempat.

UMKM kuliner memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan lapangan kerja. Banyak usaha kuliner yang dikelola oleh keluarga atau komunitas setempat, sehingga menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal. Hal ini membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

" Sejak saya di UMKM ini warung saya ramai. Ini membantu saya mencukupi dan mengembangkan usaha saya di bidang kuliner, juga bisa memberikan peluang kerja pegawai- pegawai saya," kata bu ami, pemilik kedai pecel ayam pada wawancara di UMKM parkir timur.

Selain itu, UMKM kuliner banyak menggunakan bahan baku lokal, yang secara tidak langsung turut memberdayakan petani dan produsen bahan baku lainnya.

Kepuasan dan loyalitas pembeli terhadap UMKM kuliner juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan bisnis ini. (hasil kuesioner yang di isi oleh 20 orang pembeli) 78 % pembeli mengaku puas dengan kualitas dan variasi makanan yang ditawarkan UMKM kuliner. Mereka juga mengapresiasi pelayanan yang lebih personal dan ramah.

 "Saya sering membeli makanan dari UMKM karena rasanya enak dan pelayanannya bagus. Selain itu, saya merasa lebih dihargai sebagai pelanggan," ungkap Hasna, seorang pembeli pada wawancara  di UMKM parkir timur

Kepuasan dan loyalitas pelanggan ini merupakan aset berharga bagi UMKM kuliner untuk mempertahankan bisnis mereka di tengah persaingan yang ketat, tidak  hanya memuaskan selera konsumen, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya kuliner Indonesia benjadi tujuan mereka. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang ingin menikmati keunikan kuliner setempat.

Penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan pegawai di warung nasi goreng UMKM parkir timur GBK ( Gelora Bung Karno). Wawancara ini bertujuan untuk memahami bagaimana warung nasi goreng, sebagai salah satu bentuk UMKM kuliner, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.

pegawai warung nasi goreng/dokpri
pegawai warung nasi goreng/dokpri

Warung nasi goreng yang menjadi subjek wawancara karena telah beroprasi selama lebih dari 5 tahun. Warung ini dimulai oleh seorang pengusaha lokal yang melihat potensi besar dalam bisnis kuliner.

"Warung ini dimulai oleh Cak Sunan. Beliau melihat bahwa nasi goreng adalah makanan yang banyak orang suka dari orang mana saja," jelas pak beri, pegawai kedai nasi goreng

Meskipun memiliki banyak potensi, Pak Beri juga menyampaikan bahwa  UMKM kuliner juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah persaingan yang ketat, baik dari sesama UMKM maupun dari usaha kuliner besar. Untuk menghadapi persaingan ini, UMKM kuliner perlu terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk serta layanan mereka.

Warung nasi goreng ini memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan menggunakan bahan baku dari pemasok lokal.

 "Kami mempekerjakan beberapa karyawan dari sekitar sini, dan bahan-bahan seperti sayuran dan bumbu kami beli dari pasar lokal. Ini membantu menggerakkan ekonomi di sekitar kami," tambah Pak Beri dalam wawancara nya..

Pentingnya peran pemerintah berkontribusi dalam UMKM kuliner untuk memajukan ekonomi lokal, sehingga berbagai kebijakan dan program telah diluncurkan untuk mendukung sektor ini. Misalnya, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberikan akses pembiayaan dengan bunga rendah kepada pelaku UMKM, termasuk di bidang kuliner. Selain itu, pemerintah juga mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan manajemen dan teknis bagi pengusaha kuliner.

Tersedianya tempat yang luas/dokpri 
Tersedianya tempat yang luas/dokpri 

"Kami di sediakan lahan untuk melakukan usaha di sini, sehingga memudahkan kami untuk beroperasi tanpa harus  takut di usir atau di larang" ujar Pak beri pegawai warung nasi goreng

Setelah ini kerja sama antara pelaku usaha dan konsumen sangat di butuhkan dalam menjaga kebersihan dan ketertiban area UMKM tersebut, juga pentingnya menghormati dan menghargai, di harapkan setelah ini, UMKM di bidang kuliner ini dapat terus beroprasi dan terus memajukan ekonomi lokal.

Maka saya simpulkan Eksistensi UMKM di bidang kuliner terbukti memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi lokal di Indonesia. Melalui inovasi, adaptasi digital, dan dukungan dari berbagai pihak, UMKM kuliner mampu bertahan dan tumbuh di tengah berbagai tantangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan perhatian dan bantuan yang tepat, UMKM kuliner dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.

Dukungan berkelanjutan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan UMKM kuliner di masa mendatang. Dengan berbagai upaya ini, UMKM kuliner diharapkan dapat terus menjadi pilar penting dalam perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penulis : Khomariyah Anggun Pitaloka, Mahasiswi semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakulktas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun