Tujuan dakwah tercermin dalam ayat Al-Quran, seperti dalam QS. Ali Imran/3: 104, yang mengajak umat untuk menyeru pada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Ayat lain, QS. Ali Imran/3: 110, menyebutkan bahwa umat Islam adalah yang terbaik karena menjalankan amar makruf dan nahi mungkar serta beriman kepada Allah.
Teknik untuk mencapai tujuan dakwah dijelaskan oleh Nabi dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, "Barangsiapa melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka tolaklah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman."
Dalam retorika, tujuan isi pesan dapat dibagi menjadi informatif, persuasif, dan rekreatif. Tambahan tujuan adalah edukatif dan advokatif, yang semuanya berkaitan dengan dakwah. Dari cara penyampaian, retorika dibagi menjadi monologika (pidato, ceramah) dan dialogika (dialog dua arah).
Contoh dakwah dialogis Nabi terdapat dalam riwayat Ibnu Umar yang menceritakan pertemuan Nabi dengan seorang Arab pedalaman. Nabi bertanya tentang tujuan perjalanan orang tersebut dan menjelaskan tentang bersaksi kepada Allah dan Muhammad. Nabi kemudian menunjukkan mukjizat dengan membuat pohon bersyahadat.
Riwayat lain tentang dialogis dakwah Nabi terdapat dalam kisah Abu Bakar yang bermimpi dan mendapatkan tafsir dari pendeta Nasrani, yang menyebut akan datangnya Nabi Muhammad. Setelah bertemu dengan Nabi, Abu Bakar masuk Islam setelah mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari Nabi.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari, Nabi mengajarkan untuk mengikuti kejelekan dengan kebaikan. Hadits dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa amal seseorang tidak akan memasukkannya ke surga, kecuali dengan karunia dan rahmat Allah.
Dari sisi pedagogik, tujuan retorika meliputi korektif, instruktif, sugestif, dan defensif. Semua ini bisa digunakan untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu amar makruf dan nahi mungkar.
Secara keseluruhan, tujuan retorika dapat dibagi berdasarkan isi, cara, dan pedagogik, yang semuanya mendukung pencapaian tujuan dakwah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H