Untuk melanjutkan perjalanan kami, terlebih dahulu kami harus membayar per orang Rp.10.000 di TPR tersebut, setelah itu barulah kami boleh melanjutka perjalanan kami ke Pantai Wohkudu. Setelah kurang lebih 20 menit perjalanan kami akhirnya sampai di parkiran motor Pantai Wohkudu.Â
Dikarenakan kami bermalam disana jadi biaya untuk parkir motor menjadi Rp. 7000 sedangkan jika tidak menginap hanya membayar sekitar Rp.3000. Setelah itu kami berjalan kaki sekitar 10 menit melewati jalan yang cukup terjal, terdapat banyak karang sehingga membuat kami harus ekstra hati hati agar tidak terpeleset, mengingat waktu itu sudah malam sehingga membuat penglihatan jadi sedikit berkurang.
Setelah beberapa saat akhirnya kami sampai di lokasi camping Pantai Wohkudu. Disana terlihat sudah ada beberapa tenda yang sudah berdiri bahkan sudah menyalakan api unggun dan bermain gitar sembari bernyanyi menikmati malam yang indah di pantai.Â
Kami pun segera memilih tempat yang nampak nyaman untuk kami dirikan tenda, setelah mendapatkan tempat tersebut kami langsung bersama sama mendirikan tenda tersebut agar bisa cepat berdiri dan bisa segera bersantai.
Setelah tenda jadi kami memasukkan barang barang kami ke dalam tenda dan segera mengeluarkan kompor portabel dan alat lainnya untuk membuat kopi.Â
Setelah air matang kami pun menyeduh kopi dan kemudian ingin bersantai di bibir pantai sambil bermain gitar disana, namun sebelum kami beranjak dari tenda, kami didatangi petugas dan dimintai uang kebersihan senilai Rp.15.000 , tanpa pikir panjang kami langsung memberi uang kepada petugas tersebut karena mungkin itu sudah prosedur jika camping di Pantai tersebut.
Kemudian kami meninggalkan tenda dan menuju ke bibir pantai untuk bersantai menikmati kopi serta bercanda ria sambil memainkan gitar, namun itu tidak berlangsung lama karena hujan rintik mulai turun di kawasan camping kami.Â
Kami pun segera bergegas menuju ke dalam tenda kami untuk berteduh. Dan benar saja baru sekitar 5 menit kami masuk ke dalam tenda, hujan turun semakin lebat disertai angin namun tidak begitu kencang.Â
Untung saja kami sudah mengantisipasi hal tersebut dengan membawa tenda yang tahan akan badai dan tidak akan rembes jika hujan turun. Di dalam tenda kami pun tetap bersantai berbincang bincang serta bercanda sembari menikmati secangkir kopi serta menghisap rokok sebagai penghangat badan di tengah hujan yang turun waktu itu.
Waktu menunjukan pukul 00:00 WIB , namun hujan belum kunjung reda, kami pun terpaksa memasak di dalam tenda dan mulai mengeluarkan sebagian logistik kami untuk dimasak. Setelah selesai memasak kemudian kami menyantap masakan yang sudah matang tersebut.
Karena hujan belum kunjung reda akhirnya kami memutuskan untuk istirahat agar saat perjalanan pulang esok tidak kelelahan. Waktu menunjukan pukul 04:00 WIB kami terbangun karna suara guntur yang begitu keras sehingga membuat kami tidak bisa tidur lagi.Â