Memberi suguhan kepada setiap tamu yang berkunjung ke rumah merupakan suatu kebiasaan yang baik sebagai tuan rumah. Orang itu akan merasa senang dan dihargai dengan pelayanan yang diberikan. Nah sebagai orang tua tentunya momen ini adalah kesempatan bagi anak untuk belajar bagaimana cara menghargai seseorang dan melayani tamu.
Umumnya kita akan memberikan minuman dan makanan ringan sebagai suguhan, bukankah hal ini bisa jadi bahan praktik yang baik buat anak belajar cara membuat teh atau secangkir kopi yang enak lalu dihidangkan di meja tamu. Mereka yang terbiasa melayani tamu yang datang akan berbeda dengan yang tidak terbiasa menghidangkan secangkir teh.
Keberanian dan keluwesan dalam komunikasi akan terlihat pada saat menghidangkan secangkir teh di meja tamu. Kesopanan dan kesantunan dalam berbicara sangat penting disini untuk dipraktikkan selalu.
Terkadang kita lupa sebagai orang tua tidak memberi kesempatan kepada anak untuk belajar disini, malah secara spontan jalan ke dapur langsung membuat minuman dan makanan yang ada untuk dihidangkan.
Bukankah kita juga terbiasa dapat melayani tamu dengan baik berkat kesempatan belajar yang diberikan oleh orang tuanya dahulu.
Bukankah kita juga bisa membuat secangkir teh atau  kopi yang enak dan istimewa itu dengan belajar yang mungkin tidak cukup sekali mencoba untuk mendapatkan hasil yang paling baik.
Cobalah lebih bijak lagi beri kesempatan padanya untuk mencoba, jika salah biarkan saja bukankah kita bisa juga belajar dari kesalahan. Proses trial and error buat anak adalah hal yang baru dan unik bahkan menjadi hal yang luar biasa.
Bagi anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan jauh lebih penasaran untuk selalu mencoba dan mencoba terus hingga berhasil.
Bayangkan ini adalah kesempatan emas untuk membersamai mereka berkarya walau hanya sekedar membuat minuman secangkir teh.
Dengan membuat teh bersama akan terjalin komunikasi diantara kita dan membangun hubungan yang harmonis. Mungkin mereka akan banyak bertanya ini dan itu, bukankah sekali lagi hal ini adalah kesempatan emas?.
Percayalah mereka akan terbiasa melakukannya dan menjadi terampil karena selalu berlatih bersama. Yang ada di pikiran kita ialah nanti salah, ga enak atau berantakan atau apalah nantinya. Alih -- alih mau belajar melayani tamu malah buat seisi dapur jadi berantakan atau tamunya keburu pamitan hendak pulang.
Tak apa setiap kesempatan adalah pelajaran berharga, yang terpenting menghargai hasil karya buatan mereka dan memaknainya sebagai sebuah proses.
Kita juga belajar jadi orang tua dalam relasi dan interaksi sehari -- hari bersama si kecil, tidak harus menjadi orang tua yang cerewet dengan tujuan memberitahu dan mendidik tetapi justru malah membuat anak merasa kesal, bosan bahkan tidak nyaman dengan kita. Sama -- sama belajar menjadikan kita semangat untuk berubah membangun kebersamaan agar terjalin komunikasi yang bagus diantara kita.
Mulailah dengan kesadaran akan peran dan tujuan kita sebagai orang tua untuk memberikan sebuah nilai dalam keluarga. Perlahan sedikit demi sedikit mencoba untuk memulai bersama mereka belajar hal -- hal sepele dan membicarakannya dengan senang hati. Lebih mengutamakan Kerjasama dengan si kecil daripada menyuruh melakukan sesuatu sesuai keinginan kita atau sesuai aturan yang ada. Hal itu akan lebih sukar penerapannya dalam praktik sehari- hari, mengapa karena mereka tidak suka disuruh mereka hanya suka melakukan hal -- hal yang berupa kegiatan menyenangkan.
Intinya dibutuhkan kesabaran dan kreatifitas yang tinggi agar kegiatan yang diinginkan menjadi hal yang yang menyenangkan buat mereka.
Semangat buat kita sebagai orang tua dalam membersamai mereka, ingatlah kita dahulu adalah anak yang juga butuh kesempatan untuk mencoba dan belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H