Seperti yang dikatakan oleh Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono bahwasanya jumlah pemilih di Jawa Tengah mencapai 28 juta. Terdiri dari  52% first time voter maupun second time voter yang mana pemilu 2024 didominasi oleh generasi muda. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi KPU Jateng untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat yang masih tergolong rendah.Â
Perkembangan globalisasi yang sangat pesat menjadi tidak asing lagi bagi kalangan generasi muda. Oleh karenanya, KPU Jateng memanfaatkan berbagai platform media sosial sebagai solusi dalam peningkatan partisipasi politik dan mengurangi generasi muda yang apatis. Platform-platform yang digunakan diantaranya Instagram, Facebook, X, Youtube maupun TikTok.Â
Berbagai konten menarik yang disajikan oleh KPU Provinsi Jawa Tengah. Mulai dari informasi secara teknis hingga himbauan untuk memilah informasi agar tidak termakan oleh informasi hoax yang tersebar luas di media sosial. Akan tetapi, dalam pengemasan konten terkadang kurang menarik bagi generasi muda sehingga tidak semua informasi yang diberikan ole KPU Jateng dijangkau oleh generasi muda. Mendekati Pemilu KPU secara rutin menyajikan konten live debat pilpres yang mana mempermudah masyarakat untuk memilih paslon presiden berdasarkan argumen-argumen yang diutarakannya dalam debat pilpres tersebut. Debat ini menuai banyak perhataian masyarakat Indonesia dalam menentukan paslon yang akan dipilihnya.Â
lantas apakah pemasaran politik yang dilakukan KPU Provins Jawa Tengah dalam meningkatkan partisipasi politik pada pemilu 2024 berhasil ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H