Mohon tunggu...
Siti Nurul kholishoh
Siti Nurul kholishoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hidup untuk sebuah pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sadarlah

14 Maret 2021   07:02 Diperbarui: 14 Maret 2021   07:11 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika pendidikan adalah sebuah perubahan, 

hai diri !! sudah kau tempuh belasan tahun lamanya sejak TK di sekolah

 Apa kabar dengan akhlaqmu ? Apa kabar adab santunmu ? 

Berapa banyak buku yang telah terbeli ? Masihkah dia tertata rapi di sudut-sudut rak kamarmu ? 

Berapa banyak uang yang telah di usahakan ayah dan ibumu demi pendidikanmu dan  ma'lumat guru-gurumu yang terus menggema di sepanjang dinding telingamu, 

masihkah tersisa ?

Hai diri ! 

Apa kabar denganmu ? Masihkah kau merindu catatan-catatan kecil planing masa depan di pojok diarymu ? 

Begitu mudahkah kau lupakan mimpi-mimpimu? Sampai didalam kelaspun kau mengigau memikirkan hal yang tak jelas arahnya

Hatimu tertidur,sedangkan telingamu terus berusaha mendengar lantunan ilmu yang mengalir dari guru-guru mu. 

Apakah kau belum sadar juga ? Perjuangan sebelum tiba disana ? 

Kau berjuang, terpontang-panting mencari persyaratan yang tak kunjung ketemu ujungnya.

Sudah goyahkah keyakinanmu pada mimpi - mimpi yang dulu terpatri kuat dalam hatimu ?  

Dan kini, sejauh ini untuk diriku , 

Aku hanya ingin kau sadar bahwa untuk sampai di belahan bumi yang kau pijak sekarang butuh waktu dan perjuangan yang tak pernah terbayangkan

Kau tinggalkan segala hal dan lebih memilih jalan ini
Sadarkah ? Besarnya harapan orang tuamu melihat hasil jerih payahnya ?

Dan ketika kamu pulang dari sekian purnama yang berlalu apakah sudah ada tanda- tanda perubahan pada dirimu ? 

Coba rasakan sudahkah kamu menerapkan kata "bakti" pada kedua orang tuamu ? 

Masihkah gadged menjadi prioritas utamamu sama persis seperti sebelum kepergianmu ?

Bergelut dengan dunia baru di luar sana memang menyenangkan apalagi sekarang semua bisa di lakukan dengan benda mungil ini,

dia yang tak pernah jauh dari jari jemarimu sekarang,  kadang membawamu pada ketidaksadaran

Hai diri, di sela-sela sibukmu, cobalah tengok apa yang sedang di lakukan ayah dan ibumu

Barangkali mereka merindukan canda dan tawamu di sampingnya

Jangan sampai sibukmu ini mengurangi rasa hormat dan baktimu pada dua insan yang slalu menunggu kehadiranmu

Jangan sampai kamu tak menemukan kesempatan ini lagi setelah kamu kembali

Kita semua adalah safir tidak ada yang pernah tau siapa yang akan berlalu terlebih dahulu

Segala hal yang kita temui di sepanjang perjalanan adalah semu

Maka, manfaatkan dan jagalah setiap pertemuan dan waktu


Untukmu diriku,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun