Terjadinya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas dan tempat penampungan air lainnya).Â
Pemantauan jentik nyamuk DBD di rumah-rumah selama ini mengandalkan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Pemantauan dilaksanakan seminggu sekali. Selain tugas pemantauan, kader Jumantik juga bertugas sebagai edukator kepada masyarakat dan melaporkan kegiatan pemantauan jentik kepada Puskesmas.
Masing-masing RW di Kelurahan Serdang mengirim satu perwakilan untuk mengikuti pelatihan. Tim Pengmas yang melaksanakan kegiatan terdiri dari Dr. Kholis Ernawati, MKes sebagai Ketua tim. Anggota tim Pengmas yaitu Prof. Dr. Dra Endang Purwaningsih, MS, PA., Dr. dr. Eko Poerwanto, MKes, AIFM, Riselligia Caninsti, Psi, M.Psi.,  Dr. Dra. Himmi Marsiati, MS, dan dr. Dian Mardhiyah, MKK. Pada Kegiatan pengmas juga terlibat mahasiswa yaitu Efmansyah Iken Lubis dan Dewi Sukma Wijayanti serta tenaga kependidikan yaitu sdra Gustina, Suhari dan Heni.
Masyarakat yang telah diedukasi secara terus menerus diharapkan dapat tumbuh kesadarannya dan berperan serta aktif dalam pengelolaan tempat perindukan nyamuk DBD minimal di rumahnya masing-masing.Â
Dengan keterlibatan aktif masyarakat sebagai jumantik mandiri dengan tingkat pemahaman yang bagus maka diharapkan laporan ABJ hasil pemantauan jentik oleh kader menjadi laporan yang berkualitas baik dan berdampak secara signifikan pada upaya pengendalian penyakit DBD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H