Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Subdirektorat Sarana Prasarana Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu Madrasah melalui SBSN dan Evaluasi Pelaksanaan SBSN(25-27 September 2024). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak diantaranya Kepala Sub Tim Sarana Prasarana Pendidikan Madrasah seluruh Indonesia, operator PPK serta penerima manfaat SBSN Madrasah TA-2024.
Dalam sambutannya Direktur KSKK Madrasah, Muchammad Sidik Sisdiyanto menyampaikan bahwa semua laporan harus diselesaikan pada bulan Oktober 2024. Beliau juga mengapresiasi pencapaian progres pembangunan gedung SBSN, "proyek madrasah yang telah menunjukkan progres positif, dengan target realisasi anggaran pada September 2024," terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program dibawah pemerintahan yang baru diharapkan dapat berjalan dengan baik, dengan anggaran yang rencananya mencapai 3 triliun untuk infrastruktur madrasah. "terdapat kendala terkait data EMIS yang fluktuatif, yang menyebabkan beberapa madrasah belum terdata dengan baik. Namun, upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki data tersebut, sehingga   proses pembangunan sarana prasarana dapat berjalan dengan lancar," lanjutnya kemudian.
Meskipun begitu, Sidik Sisdiyanto mengatakan bahwa program quick wins yang segera dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dan Bappenas mensyaratkan bagi calon madrasah penerima TA-2025 belum menerima manfaat pembangunan gedung SBSN pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Sarana Prasarana KSKK Madrasah, Arif Rahman mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan SBSN pada triwulan ketiga dan membahas perkembangan terkait persiapan SBSN 2025, "saat ini, pihak Kementerian Agama masih menunggu penetapan dari DJPPR (Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko) mengenai madrasah- madrasah yang akan menerima manfaat SBSN pada tahun 2025," katanya.
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban administrasi dalam setiap pelaporan keuangan, terutama dalam pelaksanaan SBSN. Hal ini untuk menghindari potensi adanya temuan atau masalah dimasa depan," harapannya semoga kepercayaan ini bisa dijaga bersama-sama, mengingat long-list SBSN TA-2026 sudah diminta oleh Bappenas," tandasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H